Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
PERLU pertumbuhan ekonomi mencapai 8% guna mengatasi kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja untuk sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang melimpah.
Hal itu disampaikan ekonom Ending Fadjar dalam seminar di Lembaga Ketahanan Nasional, Jakarta, kemarin. Menurut dia, pertumbuhan ekonomi tinggi diperlukan untuk menyerap seluruh angkatan kerja. Asumsinya, setiap kenaikan pertumbuhan ekonomi 1% akan berdampak terhadap penyerapan 300 ribu pekerja. "Tapi setiap tahun, pertumbuhan tenaga kerja kita itu sekitar 2,5 juta. Jadi butuh pertumbuhan ekonomi minimal 8% untuk menampung pertumbuhan tenaga kerja," terangnya.
Maka itu, pertumbuhan yang dicanangkan pemerintah kini, yaitu di kisaran 5%, ia nilai belum memadai. Guna memompa pertumbuhan, stimulus untuk mengundang kapital mengalir ke dalam negeri jadi krusial. "Arahnya berfokus untuk infrastruktur. Selain itu, perlu upaya untuk meningkatkan produktivitas sumber daya," jelasnya.
Perekonomian Indonesia pada kuartal I dinilai membaik dan kondisi itu diprediksi berlanjut sampai semester I ini. Itu, ujar Kepala Riset KDB Daewoo Securities Indonesia Taye Shim, tampak dari inflasi tahunan yang di bawah 5%, rupiah yang berangsur stabil, dan tren kepercayaan konsumen serta dunia usaha membaik. Namun, semester II perlu atensi khusus karena ada wacana penaikan suku bunga Bank Sentral AS yang bisa memantik ketidakpastian.
Terkait Dana Moneter Internasional (IMF) yang mengoreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2016 dari 3,4% ke 3,2%, Menko Perekonomian Darmin Nasution menilai ekonomi domestik justru membaik. "Mereka boleh melambat, tapi dua kuartal terakhir kita makin cepat sendiri."
Kuartal IV 2015, perekonomian Indonesia tumbuh 5,04% (year on year), naik dari kuartal sebelumnya yang tumbuh 4,73%. Darmin memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2016 akan berkisar 5,1%-5,2%. "Mungkin tidak sebagus yang dibayangkan, tapi perkembangan investasi dan pembangunan infrastruktur bisa mendukung ekonomi lebih baik," ujarnya. (Jay/Arv/Ant/E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved