Laba Bersih BNI Naik 5,5%

Irene Harty
13/4/2016 09:25
Laba Bersih BNI Naik 5,5%
(Antara/Sigid Kurniawan)

PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk mencatat pertumbuhan laba bersih 5,5% pada kuartal I 2016 ketimbang periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan senilai Rp2,97 triliun dari sebelumnya Rp2,82 triliun diperoleh dari pendapatan bunga bersih yang naik 13,3% atau setara Rp6,91 triliun ketimbang kuartal I 2015 yang hanya Rp6,09 triliun.

"Itu menunjukkan peningkatan kualitas kinerja perkreditan BNI dengan tetap menjaga net interest margin (NIM) pada level 6,1%," papar Direktur Utama BNI Achmad Baiquni dalam konferensi pers di Jakarta, kemarin.

Pendapatan nonbunga juga menyumbang dengan kenaikan 16,4%, dari Rp1,9 triliun menjadi Rp2,22 triliun. "Secara umum, peningkatan kinerja itu didorong pergerakan ekonomi, terutama sektor infrastruktur.

"Hal itu terlihat dari peningkatan penyaluran kredit yang tumbuh 21,2% atau mencapai Rp326,74 triliun dari Rp269,51 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Alokasi penyaluran kredit terbesar untuk sektor business banking yang sampai 71,7%.

"Sektor business banking tumbuh 22,7%, setara Rp234,22 triliun dari periode sebelumnya Rp190,95 triliun," lanjut Baiquni.

Penyaluran terbesar kredit itu ke sektor konstruksi tumbuh 127,5% dari Rp2,63 triliun menjadi Rp5,99 triliun. Kredit BNI juga tumbuh di sektor manufaktur, pertanian, transportasi, pergudangan, komunikasi, kelistrikan, gas, air, dan pertambangan. Selain itu, kredit ke sektor consumer business tumbuh 9,8% setara Rp57,66 triliun dari Rp52,53 triliun.

Guna mengurangi biaya overhead, BNI berencana membangun kantor baru dalam waktu dekat. "Rencananya, kami akan membangun satu gedung lagi di Pejompongan, Jakarta, dalam waktu dekat," ungkap Baiquni.

Rencana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberi insentif untuk pembukaan kantor cabang perbankan sesuai kinerja disambut baik Direktur BNI, Imam Budi Sardjito. "Kita bisa buka cabang lebih banyak. Ini untuk bank yang memiliki BOPO dan NIM tertentu," imbuh Imam. Namun, OJK belum mengeluarkan besaran dan ketentuan standar untuk insentif itu.

BTN bagi dividen 20%
Di tengah kondisi ekonomi yang melambat di 2015, PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk akan membagikan 20% dari laba bersih 2015 sebesar Rp1,86 triliun untuk pembagian dividen.

"Alokasi 20% itu sekitar Rp370 miliar dengan nilai per lembar saham Rp34,9 untuk pemegang saham yang tercatat pada 22 April 2016, dan dividen akan dibagikan pada 21 Mei 2016," papar Direktur Utama BTN Maryono seusai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) di Menara BTN, Jakarta, kemarin.

Maryono mengaku tetap gembira dengan kinerja BTN di tengah perlambatan ekonomi sepanjang 2015. "Pertumbuhan kredit 2015 tercatat 10,44%, turun dari 2014 yang sebesar 11,58%," terang Maryono.

Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) juga melambat menjadi sebesar 7,26% di 2015 jika dibandingkan dengan 2014 yang sebesar 12,29%. "Secara keseluruhan, kinerja perusahaan tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan industri perbankan nasional, baik dari segi kredit, maupun DPK. (Arv/E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya