Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
PT Antam (persero) Tbk meluncurkan produk tabungan emas berencana aman kelola emas (Brankas). Produk jasa deposit logam mulia itu diluncurkan untuk memfasilitasi minat menabung dan investasi masyarakat di instrumen yang cukup imun terhadap gejolak resesi ekonomi global itu.
"Tujuan utama Brankas ialah agar masyarakat dapat menyisihkan sebagian penghasilan untuk tujuan keuangan di masa depan dengan cara menyimpan emas," kata Direktur Pemasaran Antam Hari Widjajanto di Jakarta, saat peluncuran produk tersebut di Jakarta, kemarin.
Brankas memungkinkan warga membeli sekaligus menyimpan emas dalam jumlah kecil maupun besar dengan makanisme penarikan emas yang fleksibel.
Produk Brankas itu, lanjut Hari, memiliki sejumlah keunggulan yang dapat dinikmati masyarakat.
"Brankas merupakan produk jasa yang dikelola Antam sebagai perusahaan BUMN yang memiliki tambang dan melakukan produksi sendiri. Selain itu, harga emas yang dijual di Antam lebih murah," jelas Hari.
Terdapat tiga jenis produk Brankas, yakni Brankas korporasi yang ditujukan untuk korporasi yang ingin memudahkan investasi yang aman dan mudah bagi karyawannya. Kedua, Brankas zakat untuk pelanggan yang ingin menunaikan zakat melalui simpanan emas. Terakhir, Brankas individu yang ditujukan individu yang memudahkan pelanggan secara pribadi dengan akses pembelian emas secara daring.
"Untuk membuka tabungan emas pertama Brankas dapat dilakukan dengan membeli emas minimal 1 gram emas," jelasnya.
Hingga akhir Februari 2016, Antam membukukan penjualan emas lebih dari 2 ton. Antam juga telah membuka 13 butik logam mulia di Indonesia. Pada 2015, pendapatan Antam dari komoditas emas mencapai Rp7,31 triliun, tumbuh 49% ketimbang 2014. Produksi emas Antam didukung produksi emas tambang Pongkor, Bogor, dan Cibaliung, Banten.
Pabrik tailing pertama
Terkait dengan pengelolaan sektor produksi, Antam juga baru saja meresmikan pabrik pemanfaatan limbah mineral (tailing) di Unit Bisnis Pertambangan Emas (UBPE) Pongkor, Bogor, Sabtu (9/4).
Peresmian pabrik tailing pertama di Indonesia itu dilakukan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya bersama Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) Bambang Prasetya dan Direktur Utama Antam Tedy Badrujaman.
"Pemanfaatan tailing sebagai bahan baku material konstruksi milik Antam ini diberi nama Green Fine Aggregate (GFA) dan ini merupakan inovasi di bidang pengelolaan lingkungan," kata Siti.
Menurutnya, upaya Antam itu layak diapresiasi sebagai upaya komersialisasi dan efisiensi yang sekaligus mencakup kepedulian terhadap lingkungan.
"Kini tailing dapat dimanfaatkan sebagai komponen bahan bangunan dan pada akhirnya menjadi sumber daya ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat. Tailing tidak berbahaya dan bukan merupakan limbah lagi. Pemanfaatan tailing menjadi sumber daya baru dan menunjang aktivitas kita yang lain," katanya. (DD/E-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved