Bank Mandiri Perkuat Bisnis Mancanegara

Dro/Ant/E-2
08/4/2016 12:29
Bank Mandiri Perkuat Bisnis Mancanegara
()

PT Bank Mandiri Tbk akan memperkuat bisnis di pasar mancanegara, terutama Asia.

Bank BUMN itu antara lain telah mengantongi lisensi transaksi renminbi (yuan) dari Komisi Pengaturan Perbankan Tiongkok. Dengan lisensi itu, Bank Mandiri dapat menyalurkan kredit dalam renminbi, di samping kredit dolar AS.

Bank pelat merah itu juga mengantongi lisensi crossborder yang memungkinkan pemberian kredit langsung dengan renminbi tanpa perlu konversi ke greenback. "Awal Maret kita sudah kantongi lisensi crossborder, sementara renminbi lisence sudah kita kantongi dari 29 Desember 2015," ujar Direktur Treasury and Markets Bank Mandiri, Pahala N Mansury, di Jakarta, kemarin.

Pembiayaan dari kantor cabang Mandiri di Shanghai, Tiongkok, tercatat tumbuh sampai 40% pada tahun lalu. Sementara itu, rata-rata pertumbuhan dari kantor-kantor cabang Bank Mandiri di luar negeri ialah 11%-15%. Tahun ini, pembiayaan di cabang Shanghai diharapkan naik 44%.

General Manager Bank Mandiri di Shanghai, Poh Lam, mengatakan lisensi renminbi akan meningkatkan animo nasabah untuk mengalihkan transaksi dari dolar. "Ini juga mendorong investor Tiongkok berinvestasi di Indonesia karena ada kemudahan," kata dia.

Selain Shanghai, Pahala melihat kantor cabang Singapura juga akan menyumbangkan pertumbuhan aset dan pendapatan yang signifikan. Menurutnya, di samping pembiayaan perdagangan yang tahun ini diproyeksi melaju 26%, Mandiri membidik kenaikan pendapatan dari pasar obligasi melalui anak usaha Mandiri Sekuritas.

"Selain dari jasa dan kredit perdagangan, penerbitan surat utang juga menjadi opsi kita."

Karena itu itu, bank tersebut ingin status Mandiri Sekuritas cabang Singapura dari offshore branch menjadi anak usaha (subsidiary).

Bank Mandiri menargetkan peningkatan aset luar negeri sekitar 16% menjadi US$3,5 miliar dari posisi tahun lalu, yaitu US$3 miliar. Sementara itu, total pendapatan kantor luar negeri pada 2015 ialah US$100 juta dengan penyaluran kredit US$1,51 miliar.

Turunkan bunga
Untuk merespons keinginan pemerintah, Bank Mega akan menurunkan suku bunga kredit secara bertahap tahun ini. Dirut Bank Mega, Kostaman Thayib, mengatakan saat ini beban dana pihaknya sudah menurun. Cost of fund Bank Mega turun dari 7,82% pada 2014 menjadi 6,74% pada 2015. Bank Mega juga mendorong kenaikan efisiensi, seperti tampak dalam rasio BOPO beban operasional berbanding pendapatan operasional yang drop dari 91,5% menjadi 81,73%.

"Kami berencana menurunkan suku bunga kredit dua kali dalam tahun ini, ma­sing-masing 100 basis poin," terangnya dalam jumpa pers di Jakarta, kemarin.

Pada 2015, Bank Mega mencetak laba bersih Rp1,05 triliun atau melonjak 85,39%. Peningkatan itu antara lain ditopang pendapatan bunga bersih yang tumbuh dari Rp2,74 triliun menjadi Rp3,3 triliun.

Tahun ini, Bank Mega menargetkan pertumbuhan laba yang konservatif dengan target hanya 4,8% menjadi Rp1,1 triliun. Sementara itu, kredit dibidik Rp35,9 triliun atau naik 10,8% dan dana pihak ketiga menjadi Rp54,5 triliun atau naik 9,7%. (Dro/Ant/E-2)

fathia@mediaindonesia.com



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya