Medco Siap Raup Saham NNT

Nuriman Jayabuana
06/4/2016 10:23
Medco Siap Raup Saham NNT
(MI/Susanto)

NIAT Medco Group untuk terjun ke bisnis pertambangan dengan mengakuisisi saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) semakin kuat. Pemilik PT Medco Energy International Tbk Arifin Panigoro meyakini perusahaan yang selama ini menekuni bisnis hulu minyak dan gas bumi (migas) itu bisa merampungkan proses akuisisi saham yang disebut-sebut mencapai 76% dalam pekan ini.

"Enggak lama lagi akan kita umumkan, keterangan pers lagi kita siapkan. Tenang saja, saya kira minggu ini. Pokoknya akan diambil alih seluruhnya," ujar Arifin di Kantor Ditjen Pajak, Jakarta, kemarin.

Arifin pun menyatakan telah mendapat sumber pinjaman sindikasi perbankan untuk mengambil alih Newmont.

"Salah satunya dari Mandiri. Tapi dari dalam dan luar juga ada, pokoknya banyak duitnya." Menurut dia, langkah meng-akuisisi Newmont telah mendapat persetujuan dari Presiden Joko Widodo dan Menteri Koordinator Maritim Rizal Ramli. Pada pekan lalu, bersama adiknya, Hilmi Panigoro yang juga menjabat Direktur Utama Medco Energy, dan Komisaris Utama Muhammad Lutfi, Arifin menyambangi Istana Negara menemui Presiden Jokowi.

"Kemarin juga habis melapor (akuisisi) sudah hampir selesai," katanya.

Dia mengakui pengambil-alihan saham Newmont merupakan strategi korporat mendiversifikasi bisnis pertambangan.

"Ini baik untuk diversifikasi, karena minyak itu baru oke 2-3 tahun lagi. Kalau kita hanya bergantung ke minyak, berat juga nahannya," kata dia.

Di kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, meski masih ada sisa 7% saham divestasi dari NNT, pemerintah sepertinya tidak mengambil jatah tersebut.

"Pembelian saham NNT bukan lagi tugas pemerintah. Kita sudah tidak menganggarkan dana untuk beli (saham) Newmont. (Akuisisi oleh Medco) itu kan keputusan investasi. Kita memutuskan investasi di infrastruktur lebih penting daripada saham," ujarnya.

Hingga saat ini, belum jelas pemilik saham NNT yang akan melepas saham mereka hingga mencapai total 76% untuk diakuisisi Medco. Pasalnya, komposisi saham NNT saat ini sebanyak 56% dimiliki Nusa Tenggara Partnership BV. Itu pun masih akan dikurangi 7% yang dalam proses divestasi.

Sisanya dimiliki 24% oleh PT Multi Daerah Bersaing, perusahaan daerah yang terafiliasi dengan Grup Bakrie, kemudian 17,8% oleh PT Pukuafu Indah, dan 2,2% dimiliki oleh PT Indonesia Masbaga.

Untuk meminang 76% saham NNT itu, dengan perhitungan harga 7% saham divestasi 2013 sebesar US$246,8 juta, maka Medco harus merogoh US$2,7 miliar (Rp36,45 triliun). Sebelumnya, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian ESDM Sujatmiko menegaskan bila ada pelepasan saham, NNT harus melaporkan hal itu ke Kementerian ESDM.

Spekulasi pasar
Saat dimintai konfirmasi, Head of Corporate Communications NNT Rubi Purnomo menyatakan hingga saat ini belum ada kesepakatan dengan pihak mana pun terkait hal tersebut. "Mungkin akuisisi saat ini telah menjadi bahan spekulasi pasar.

Newmont dan Sumitomo (anggota konsorsium NTP) masih melakukan pembicaraan dengan pihak yang berminat. Namun belum ada yang memberi komitmen sepenuhnya atas pembiayaan atau persyaratan kesepakatan final," ujar Rubi kepada Media Indonesia, kemarin. Untuk itu, imbuhnya, hingga saat ini NNT masih fokus mengoperasikan tambang Batu Hijau secara aman dan efisien. (E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya