Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Sandiaga: OJK Sepakati Kredit Pemulihan Parekraf Rp3 Triliun

Insi Nantika Jelita
20/1/2021 20:05
Sandiaga: OJK Sepakati Kredit Pemulihan Parekraf Rp3 Triliun
Sandiaga Uno(Dok MI)

MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menggelar rapat terbatas bersama dengan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso.

Dalam rapat yang digelar di Kantor OJK, Eabu (20/1) tersebut, mereka menyepakati sejumlah hal mengenai skema pembiayaan untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) yang mencapai Rp3 triliun.

"Seperti yang kita ketahui ada paket stimulus dalam bentuk soft loan yang diajukan. Saya menambahkan perlu skema kredit pemulihan untuk pariwisata dan ekonomi kreatif yang saya sebut sebagai KPP (kredit pemulihan Parekraf)," jelas Sandi dalam keterangan yang diterima Media Indonesia, Rabu (20/1)


"Ini yang kita harapkan mungkin jumlahnya bisa kita mulai dengan angka Rp 3 triliun," sambungnya.

Skema pembiayaan tersebut, menurutnya sangat diperlukan bagi para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di tengah melambatnya ekonomi imbas pandemi covid-19 saat ini.

Mereka yang tercatat sebagai penerima kredit, lanjut Sandiaga, akan mendapatkan bantuan dengan jumlah minimal sebesar Rp50 juta per orang.

"Mereka yang terdampak akan diprioritaskan, mulai dari pengusaha hotel-hotel melati sampai ke home stay. Juga para penyelenggaraan wisata mikro seperti desa wisata, warung-warung, gerai-gerai," kata Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.

Lebih lanjut dipaparkan Sandiaga, pertemuan tersebut juga membahas tentang akses pembiayaan yang murah dan cepat bagi para pelaku UMK di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Diharapkan pihaknya, percepatan pembiayaan tersebut dapat dirampungkan dalam 1-3 bulan ke depan.

"Kami menyepakati bahwa ke depan konsepnya bukan trickle down tapi bottom up di mana kita meng-created permintaan atau meng-created demand melalui kerja berbasis cluster, seperti home stay, fashion dan kuliner," pungkas Politikus Gerindra itu. (OL-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya