Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
ANALISIS Wall Street memproyeksikan perusahaan farmasi asal Amerika Serikat, Pfizer dan Moderna diproyeksikan menghasilkan US$32 miliar atau sekitar Rp453 triliun dari penjualan vaksin Covid-19 untuk tahun depan.
Badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat (FDA) pada Jumat (11/12) telah mengizinkan penggunaan vaksin Covid-19 Pfizer Inc. Diperkirakan penyuntikan vaksin bakal dilakukan pekan besok.
Dilansir CNN, Morgan Stanley juga memperhitungkan, Pfizer diperkirakan akan menerima US$19 miliar dari penjualan vaksin Covid-19 pada 2021. Namun, bakal menyusut sebesar US$ 9,3 miliar di 2022 dan 2023 karena adanya vaksin jenis lain yang bermunculan.
Saat ini, saham Pfizer dilaporkan naik 12% tahun ini, tertinggal tipis dari kenaikan keseluruhan indeks saham S&P 500 sebesar 13,5%.
Pendapatan Pfizer diproyeksikan pada tahun 2021 akan jauh melampaui produk terlaris perusahaan dari tahun lalu, yakni dari vaksin pneumonia yang menghasilkan penjualan US$ 5,8 miliar.
Sementara itu, Goldman Sachs memperkirakan, Moderna bakal meraup US$ 13,2 miliar dari penjualan vaksin Covid-19 untuk tahun depan. Pendapatan Moderna justru diprediksi akan bertambah di 2022 hingga mencapai US$15 miliar.
Disatu sisi, saham mitra Pfizer, BioNTech sedang naik. Sahamnya yang terdaftar di AS telah melonjak hampir 300%, mendorong saham perusahaan bioteknologi Jerman itu menjadi hampir US$ 30 miliar. (CNN/OL-8)
Pfizer melaporkan penurunan laba yang tajam pada Selasa (1/8) karena pendapatan terkait covid-19 yang jauh lebih rendah akibat prospek penjualan setahun penuh yang dibatasi.
Pfizer mencapai kesepakatan untuk membeli perusahaan biotek Seagen senilai US$43 miliar atau sekitar Rp661 triliun untuk memerangi kanker.
Wiku berharap vaksin Pfizer yang sudah disebar ke berbagai daerah digunakan dengan baik. Supaya masyarakat semakin terlindungi dari penularan covid-19.
Mengingat, sejumlah vaksin covid-19 buatan dalam negeri, seperti Indovac, baru mendapatkan izin penggunaan darurat (UEA) untuk dosis reguler 1 dan 2.
Badan POM telah memberikan Izin Penggunaan Darurat (Emergency Use Authorization (EUA)) untuk Nirmatrelvir 150mg/Ritonavir 100mg Tablet Salut Selaput.
Subvarian dari Omikron semakin berkembang dan kembali menginfeksi masyarakat global. Pemberian vaksin pun ikut kembali digencarkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved