Belgia Tertarik Investasi Bidang Energi di Tanah Air

Irene Harty
14/3/2016 16:20
Belgia Tertarik Investasi Bidang Energi di Tanah Air
(ANTARA/Yudhi Mahatma)

SEBANYAK 301 delegasi dari 127 perusahaan Belgia yang dipimpin Putri Kerajaan Belgia, Putri Astrid, melakukan pertemuan dengan pemerintah Indonesia dengan tema Belgium-Indonesia Technology Partnership: A Perfect Match, di Hotel Pullman Jakarta, Senin (14/3). Dalam pertemuan itu Menteri Perindustrian Saleh Husin mengaku pengusaha-pengusaha Belgia tertarik untuk masuk ke sektor energi terbarukan.

"Macam-macam sektor tapi intinya tertarik dengan industri penunjang untuk membangun listrik 35 ribu MW," ujar Saleh.

Selama ini investasi yang sudah dilakukan Belgia di Indonesia di bidang konstruksi yakni PT Eternit Gresik, minimarket, dan pembuatan cerutu.

Belgia rencananya akan ikut mendukung pembangunan listrik di Bantaeng, Sulawesi Selatan. Pemerintah sendiri memberikan kemudahan melalui paket-paket kebijakan dan terus melakukan deregulasi untuk memudahkan investor.

Adapun insentif yang diberikan pemerintah berupa insentif fiskal yakni pembebasan atau pengurangan pajak, insentif nonfiskal yakni kemudahan usaha di Kawasan Ekonomi Khusus dan perizinan keimigrasian bagi tenaga kerja asing, serta insentif moneter yakni keringanan pinjaman bank. "Pada intinya kami terus mengundang belgia untuk berinvestasi baik sendiri maupun menggandeng lokal partner," lanjut Saleh.

Direktur Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional, Achmad Sigit Dwiwahjono menambahkan Indonesia terbuka untuk negara manapun yang bisa mendorong pendalaman struktur industri. Investasi yang akan di per dalam Belgia pun akan diarahkan sesuai dengan fokus pemerintah saat ini yakni peningkatan konstruksi infrastruktur.

"Listrik itu banyak (potensinya). Saya minta lebih detail lagi. Industri punya 10 sektor kita akan dorong ke arah sana," kata Sigit.

Tercatat 10 kelompok industri prioritas terdiri dari industri pangan, industri farmasi, kosmetik, dan alat kesehatan, industri tekstil, kulit, alas kaki, dan aneka, industri alat transportasi, industri elektronika dan telematika, industri pembangkit energi, industri barang modal, komponen, dan bahan penolong, industri hulu argo, industri logam dasar dan bahan galian bukan logam, dab industri kimia dasar berbasis migas dan batu bara.

Pada kesempatan yang sama Federal Secretary of State for Foreign Trade for Belgium, Peter De Crem, mengatakan pihaknya tertarik memperluas investasi di Indonesia karena saat ini jadi momen yang baik memulai investasi. Presiden Joko Widodo dinilai telah memberi banyak kemudahan investasi asing ke Indonesia.

Oleh sebab itu Belgia ingin terlibat investasi lebih dalam dengan Indonesia. Kunjungan selama lima hari itu rencananya akan diisi dengan 500 pertemuan, seminar, dan acara-acara lainnya. "Kita juga akan menandatangani 20 MoU dalam minggu ini," tutur Peter.

Sesuai data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), kerja sama selama 67 tahun antara Indonesia dan Belgia telah menghasilkan 25 MoU untuk beragam industri.

Dalam enam tahun terakhir atau dari 2010-2015 investasi Belgia ke Indonesia baru senilai Rp1,6 triliun. Kepala BKPM, Franky Sibarani, mengakui Belgia akan melakukan perluasan investasi meskipun posisinya bukan dalam 20 besar investor di Indonesia.

"Kemudian sekarang ini secara global investor dari Belgia itu masuk ke tiga sektor, real estate, energi terbarukan, energi kimia, dan beberapa tourism," paparnya.

BKPM sendiri diharapkan dapat menjadi petunjuk arah bagi investor Belgia terutama menjelaskan regulasi. Sesuai dengan arahan presiden, BKPM memberi kemudahan pelayanan dari sisi investasi seperti perizinan dan lain sebagainya serta menyelesaikan masalah investasi yang mangkrak. BKPM juga telah mempunyai marketing officer untuk kawasan Eropa dan deputi investasi untuk Eropa.

Khusus untuk investasi di bidang energi terbarukan, Franky akan berkoordinasi dengan Kementerian ESDM. Sementara untuk industri maritim akan bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Perhubungan.

Lalu industri ritel, akan fokus pada beberapa kawasan industri untuk ekspansi terutama sektor pariwisata. "Pariwisata lebih cepat impact nya ke perekonomian, ada yang berniat mengembangkan hotel di Indonesia," tambah Franky.

Kendati enggan mengungkapkan metode kerja sama yang akan dilakukan beserta nilai investasinya, Franky optimis investasi Belgia akan menumbuhkan ekonomi Indonesia. Hal itu akan terlihat dalam lima tahun mendatang.

Secara regional komitmen investasi kawasan Eropa sampai Januari 2016 mencapai Rp6,53 triliun atau naik hampir 10 kali lipat ketimbang periode yang sama 2015 yakni Rp670 miliar. Realisasi investasi kawasan Eropa sepanjang 2015 tumbuh 16% atau dari Rp32,2 triliun pada 2014 menjadi Rp37,3 triliun. (X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Victor Nababan
Berita Lainnya