UMKM bakal Dapat Kredit Ekspor Murah

Jay/Ant/E-2
11/3/2016 05:55
UMKM bakal Dapat Kredit Ekspor Murah
(ANTARA/REGINA SAFRI)

PEMERINTAH menyiapkan skema pembiayaan ekspor dengan suku bunga rendah bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Rencananya, kebijakan itu akan masuk Paket Kebijakan Ekonomi Jilid XI yang akan dirilis segera.

"Kami lapor dulu bawa draf ke presiden. Paling cepat diumumkan minggu depan," kata Menko Perekonomian Darmin Nasution di Jakarta, Kamis (10/3).

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian, Bobby Hamzar Rafinus, menambahkan kredit ekspor murah bagi UMKM akan disalurkan dengan bunga kompetitif.

"Seperti KUR (kredit usaha rakyat), tapi ukurannya beda. Dananya akan disalurkan LPEI (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia) untuk membantu pembiayaan bahan baku produk ekspor," ujar Bobby.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyebut bunga pembiayaan kredit LPEI akan disesuaikan dengan KUR, yaitu 9% per tahun.

Terkait dengan KUR, Menteri Koperasi dan UKM, AA Gede Ngurah Puspayoga, telah mengusulkan koperasi agar ikut menyalurkan kredit ekspor murah itu.

Ia merekomendasikan dua koperasi, masing-masing di Pasuruan dan Pekalongan.

"Mudah-mudahan disetujui," ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (10/3).

Ia melanjutkan, akan ada penyederhanaan perizinan UMKM.

Perizinan yang selama ini dilakukan secara manual di tingkat kecamatan kelak akan dialihkan ke metode digital.

"Dulu urus izin bisa 1 jam. Kalau banyak syarat, bisa sehari. Nanti, daftarnya jadi online saja dan tidak ada biaya," ujarnya.

Di lain hal, Presiden Joko Widodo mengemukakan kurs rupiah yang belakangan menguat dipengaruhi sentimen positif terhadap paket kebijakan deregulasi terbitan pemerintah.

"Rupiah menguat itu artinya kebijakan paket deregulasi yang kita berikan, juga kebijakan di BI, di OJK, direspons positif oleh dunia usaha," ucap Presiden di Cakung, Jakarta, Kamis (10/3).

Respons positif itu memacu arus kapital masuk sehingga rupiah terapresiasi terhadap dolar AS.

Namun, ia pun tidak menafikan adanya faktor global.

Kemarin, rupiah ditutup di kisaran Rp13.100 per dolar AS.

Pekan lalu, rupiah bahkan sempat menyentuh level Rp12.900-an.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya