Tiga Strategi Perikanan RI

Suryopratomo Laporan dari AS
10/3/2016 03:05
Tiga Strategi Perikanan RI
(AFP/ROSLAN RAHMAN)

ADA tiga strategi yang diterapkan pemerintah Indonesia dalam membangun sektor perikanan.

Ketiga strategi yang saling mendukung itu ialah sovereignty (kedaulatan), sustainability (keberlanjutan), dan prosperity (kesejahteraan).

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menjelaskan hal itu dalam kuliah umum di Harvard Kennedy School, Cambridge, Amerika Serikat, Senin (7/3).

Selaku negara maritim yang tiga alurnya dipakai sebagai lalu lintas laut dunia dan panjang pantainya terpanjang kedua di dunia, amat ironis Indonesia tidak mendapatkan manfaat apa-apa dari bidang kemaritiman.

Penerimaan dari industri perikanan pada 2013 hanya Rp227 miliar.

Menurut Susi, itu karena Indonesia membiarkan penangkapan ikan ilegal.

Lebih dari 10 ribu kapal milik perusahaan asal Tiongkok, Vietnam, Thailand, Filipina, dan Malaysia menangkap ikan secara tidak sah di perairan Indonesia.

"Menurut Wakil Presiden Bank Dunia Sri Mulyani Indrawati, tiap tahun minimal ikan yang ditangkap secara ilegal dari perairan Indonesia nilainya US$20 miliar," kata Susi.

Atas dasar itu, menurut Susi, Indonesia harus menegakkan kedaulatan.

"Saya katakan ke para duta besar agar mengingatkan pengusaha di negara mereka segera membawa keluar kapal yang beroperasi ilegal di Indonesia, atau aparat keamanan Indonesia akan menangkap dan kemudian menenggelamkan," tegasnya.

Langkah penegakan kedaulatan ternyata bermanfaat pada keberlanjutan industri perikanan.

Berkat tata kelola lebih baik termasuk larangan menangkap dan memperjualbelikan ikan kecil, sekarang ikan-ikan bisa tumbuh optimal dan nelayan bisa mendapatkan ikan lebih besar.

Hal itu otomatis berpengaruh terhadap pendapatan nelayan.

Indeks hidup nelayan tumbuh dari 102,97 menjadi 107,37.

"Pertumbuhan sektor perikanan 2015 lebih dari 8%, sedangkan negara-negara yang selama ini menikmati ikan dari laut Indonesia tumbuh negatif," kata Susi.

Saat menanggapi pertanya-an dari ahli ekonomi Universitas Harvard Gustav Papanek ihwal sejauh mana perikanan bisa menyerap tenaga kerja, Menteri Susi pun optimistis.

Ia menilai apabila tiga strategi perikanan bisa dijalankan, bukan mustahil orang akan tertarik menggeluti perikanan.

"Pembukaan satu juta la-pangan kerja bukan sesuatu mustahil, apalagi pemerintah sudah menghapuskan industri pengolahan produk perikanan dari daftar negatif investasi."

Pulau terluar
Sekretaris Jenderal KKP Sjarif Widjaja menyebut pihaknya berencana membuat arus perdagangan ekspor ikan secara langsung dari lima pulau terluar di Indonesia.

Kelimanya ialah Saumlaki, Simeuleu, Natuna, Sangihe, dan Merauke.

"Yang sudah mulai dibuka Saumlaki ke Darwin. Kita akan mengajukan dibuka jalur lain ke Kemenhub, misalnya dari Sangihe ke Davao (Filipina)," tutur Sjarif di Jakarta, Selasa (8/3).

Ia menilai perdagangan langsung antarnegara lewat daerah terluar akan menciptakan efisiensi ketimbang mesti lewat kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Makassar.

Jenis komoditas yang diperdagangkan juga akan disesuaikan dengan potensi daerah. (Jes/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya