Perikanan Harus Dikelola Berkelanjutan

E-2
08/3/2016 03:05
Perikanan Harus Dikelola Berkelanjutan
(AFP/ROSLAN RAHMAN)

MENTERI Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan perikanan Indonesia harus dikelola secara berkelanjutan sesuai dengan tuntutan dunia.

Hanya dengan itulah industri perikanan Indonesia akan bisa memanfaatkan pasar dunia yang besar dan terbuka lebar.

"Ajang Pameran Seafood Amerika merupakan kesempatan untuk memperluas pasar ekspor kita. Namun, syaratnya, kita harus menerapkan tata kelola yang lebih bertanggung jawab karena itu menjadi tuntutan dunia," kata dia saat membuka Paviliun Indonesia di SENA, Boston, Amerika Serikat, Minggu (6/3), seperti dilaporkan wartawan Media Indonesia Suryopratomo.

Ekspor produk kelautan Indonesia ke AS menempati peringkat keempat setelah Kanada, Tiongkok, dan India, senilai US$1,15 miliar pada 2015.

Namun, ekspor produk olahannya baru sekitar US$523 ribu, jauh di bawah Thailand yang sekitar US$925 ribu.

Menurut Susi, pemerintah AS kini sedang mempersiapkan draf undang-undang yang mengharuskan nelayan menjelaskan lokasi penangkapan ikan, juga kapal dan tipe jaring yang dipakai.

Bahkan nelayan harus menerangkan proses pengolahan yang dilakukan.

Jika nelayan Indonesia tidak memperhatikan soal keberlanjutan, lanjut Susi, produknya tidak akan diterima di mana-mana.

Namun, ia menilai nelayan Indonesia sudah mulai memperhatikan tata kelola yang lebih baik. Indikatornya bisa dilihat dari banyak ikan yang bisa ditangkap di dekat pantai, tidak hanya di laut dalam.

"Ini sesuai dengan semangat Nawa Cita di saat nelayan punya kesempatan untuk menangkap ikan," kata Susi.

Saat berdialog dengan 17 pengusaha Indonesia yang ikut SENA, Susi mendapat masukan tentang kendala mereka, mulai soal aturan penangkapan ikan, kualitas produk, sampai isu transshipment.

Gubernur Lampung Ridho Ficardo yang juga hadir di Boston berjanji akan memperhatikan nelayan di daerahnya.

Lampung saat ini mengandalkan sektor perikanan sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya