Masela Tunggu Keputusan Presiden

MI
06/3/2016 09:21
Masela Tunggu Keputusan Presiden
()

PENGEMBANGAN Blok Masela di kawasan Arafuru, Maluku, hingga kini masih menjadi perdebatan publik. Presiden diharapkan dapat segera memutuskan opsi terbaik untuk pengelolaan sumber gas alam tersebut, apakah akan dibangun di atas laut (offshore) atau di darat (onshore).

''Persoalan Masela harus segera dibawa di sidang kabinet dan segera diputus. Presiden nanti yang harus memutuskan opsi mana yang terbaik,'' ujar ekonom Dradjad Wibowo dalam sebuah diskusi di Jakarta, kemarin.

Ia mengatakan salah satu titik perhatian pengambil keputusan nantinya mesti diarahkan pada poin biaya pembangunan. Menurut Dradjad, secara ekonomi, biaya yang harus dikeluarkan untuk kedua opsi itu sangat berpotensi menggelembung dan meleset jauh dari perkiraan.

Berdasarkan kajian konsultan independen proyek Masela, setidaknya dibutuhkan biaya kapital sebesar US$19 miliar untuk kilang onshore. Sementara itu, biaya pembangunan kilang offshore ditaksir membutuhkan investasi US$14,8 miliar.

''Tapi pertanyaannya, benar tidak angkanya seperti itu? Lalu kalau ada pembengkakan biaya, pemerintah bagaimana? Mestinya kalau ada pembengkakan itu, sepenuhnya ditanggung kontraktor,'' ujarnya.

Di tempat berbeda, Menteri ESDM Sudirman Said masih enggan berkomentar panjang menyangkut masa depan Blok Masela. Ia mengaku masih menunggu keputusan dari Presiden.

''Kita tunggu keputusan Presiden saja,'' ungkap Sudirman saat ditemui di acara forum pemimpin energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE) di Bandung, Jawa Barat, kemarin.

Dengan halus ia menolak berkomentar lebih jauh sembari mengatakan untuk saat ini ia lebih memilih membahas EBTKE. ''Sudahlah, hari ini kita ke energi ini dulu, EBTKE harus menjadi mainstream,'' tukas Sudirman.

Menurutnya, dengan pembentukan forum EBTKE, energi baru dan terbarukan diharapkan dapat menjadi solusi agar Indonesia bisa menjadi negara yang mandiri dan berdikari.

''Kita harus mulai semakin mandiri dan berdikari, energi baru dan terbarukan ini merupakan manifestasi nyata dari keberdikarian itu,'' ungkapnya. (Jay/AM/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya