Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PRODUK yang dihasilkan usaha kecil menengah (UKM) di Indonesia diakui memiliki kualitas yang mumpuni. Namun, masih ada jurang pemisah yang perlu diperkecil agar produk itu bisa bersaing di pasar global.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, salah satu masalah utama UKM Indonesia ada pada sisi pemasaran. Menurutnya, banyak UKM yang belum tahu cara memasarkan produknya di tingkat global.
Hal itu ditegaskannya dalam seminar daring (webinar) Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Inkubasi Bisnis XI bekerja sama dengan Alibaba.com dan ATT Group, Kamis (18/6). Webinar itu mengambil tema Expanding Your Market Globally Through E-Commerce.
"Dalam kondisi seperti sekarang ini para UKM hanya mengandalkan medsos untuk menjual. Saya kira dalam pertolongan cepat mereka membutuhkan cara bagaimana untuk mengemas kembali usahanya, apa inovasinya, dan bagaimana cara menjualnya,” kata Ganjar yang juga ketua Umum PP Kagama.
Ganjar berharap dengan dukungan platform perdagangan daring (e-commerce) global seperti Alibaba.com, produk UKM Indonesia bisa semakin dikenal di pasar global dan jadi salah satu produk paling dicari di dunia.
Direktur Utama PT. Brantas Abipraya Bambang E Marsono mengatakan, UKM perlu dibantu dalam meningkatkan pangsa pasar, terutama pasar ekspor. Hal itu karena UKM terbukti mampu bertahan di tengah situasi krisis berdasarkan catatan sejarah.
Baca juga : Kemenkop Dorong Pelibatan UMKM dalam Pengadaan Barang Pemerintah
Country Director Alibaba.com untuk Indonesia Felix Yang mengatakan, peta pembeli global saat ini bergeser ke usia 18-34 tahun. Hal ini menurutnya merupakan tantangan bagi UKM Indonesia.
“Nilai transaksi B2C (Business to Consumer) e-commerce dipersepsi lebih besar, padahal B2B (Busines to Business) enam kali lebih besar,” ujarnya.
Felix menambahkan, pergeseran tren tersebut ditandai dengan permintaan buyer global B2B yang meningkat 65 persen dalam tiga tahun terakhir.
“Persentase buyer B2B online mencapai 90 persen, tetapi persentase UKM B2B yang go online baru 29 persen. Ini gap yang cukup besar dan menjadi peluang besar untuk UKM mulai berjualan online,” tuturnya.
Meski demikian, sejumlah perusahaan seperti PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia dan ATT Group berkomitmen untuk turut membantu ekosistem ekspor UKM Indonesia ke pasar global. (RO/OL-7)
Pihak yang paling dirugikan dari maraknya impor produk asing saat ini adalah industri kecil dan menengah (IKM), bukanlah usaha kecil dan menengah (UKM).
Seminar dan Workshop Sabang Go Digital ini diikuti ratusan peserta pelaku UMKM dan pariwisata yang ada di sekitar Kota Sabang.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki mengakui target digitalisasi UKM tidak akan tercapai di tahun ini.
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan entitas anak membukukan peningkatan total kredit sebesar 15,5% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp850 triliun per Juni 2024.
Program Mini Kopdar #BisaLebih Bermakna, sebuah ruang diskusi antara OrderOnline dan penggunanya.
IPO sendiri merupakan sebuah langkah penggalangan dana yang digunakan oleh perusahaan melalui pasar modal, di mana perusahaan menjual sahamnya kepada publik untuk pertama kalinya.
PT Selalu Cinta Indonesia (SCI) melakukan ekspor tiga kontainer produk alas kaki dengan merek Nike senilai US$405 ribu atau setara Rp6,50 miliar ke Uni Eropa (UE) dan AS di Salatiga, Jawa Tengah.
Korea Selatan terus mempromosikan produk-produk makanan dan minuman ke Indonesia. Salah satunya, produk pertanian seperti buah-buahan seperti strawberry dan peach.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi melepas ekspor perdana 16 ribu pasang sepatu merek Hoka ke Amerika Serikat pada Jumat.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melepas ekspor sebanyak 16.000 pasang sepatu produksi PT Yih Quan Foot Wear Indonesia di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).
Tren makanan dan minuman Korea yang semakin mendunia berkat Hallyu atau Korean Wave berhasil mendongkrak ekspor Korean Food ke pasar Indonesia. Hal itu pun dimanfaatkan
HARGA komoditas energi Indonesia pada tahun ini terutama di kuartal kedua ini terlihat sudah mengalami rebound, namun terbatas. Hal Ini terlihat pada harga komoditas utama ekspor
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved