Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
Bergulirnya 200 proyek investasi pantauan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dinilai dapat memperbaiki posisi neraca perdagangan luar negeri Indonesia.
Proyek-proyek yang sedang dalam tahapan produksi maupun konstruksi tersebut potensial menyubstitusi barang-barang impor senilai US$634 juta per tahun jika sudah beroperasi. Adapun potensi nilai ekspor dari proyek itu sekitar US$15,2 miliar per tahun.
"Ini bagus untuk memperbaiki neraca perdagangan kita," kata Deputi Bidang Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis dalam jumpa pers di Jakarta, kemarin.
Selain berdampak positif terhadap neraca perdagangan, realisasi investasi juga turut naik dengan adanya program pemantauan tersebut.
BKPM mencatat realisasi nilai investasi 200 proyek yang dikawal sepanjang 2015 tersebut telah mencapai 51,6% atau sekitar Rp265 triliun dari total rencana investasi Rp512,6 triliun.
Menurut Kepala BKPM Franky Sibarani, 59 proyek di antaranya sudah selesai konstruksi dan kini memasuki tahap produksi. Sekitar 56% dari perusahaan-perusahaan di tahap produksi itu berlokasi di luar Jawa. Mereka bergerak di sektor industri makanan, kimia, dan farmasi, hotel dan restoran, listrik, karet, logam dan mesin, serta tekstil dan kertas.
"Potensi nilai ekspor dari 59 proyek itu US$7,1 miliar dan nilai substitusi impornya US$453 juta per tahun. Ini sejalan dengan rencana pemerintah mengurangi impor dan memanfaatkan produksi dalam negeri, sembari tetap meningkatkan ekspor," ujar Franky di tempat sama.
Pekerja yang terserap dari proyek-proyek dalam tahap produksi, imbuhnya, mencapai 14.679. Adapun 141 proyek lain yang masih konstruksi berpeluang menyerap 65.012 tenaga kerja.
Pada Januari, neraca dagang Indonesia surplus tipis US$50,6 juta setelah bulan sebelumnya defisit. Walakin, impor barang modal dan bahan baku/penolong yang lazim dimanfaatkan dalam kegiatan produktif sektor riil drop 22% dan 19% (year on year). Sebaliknya, impor barang konsumsi melonjak 47%. Adapun sekitar 60%-70% kebutuhan barang modal dan bahan baku selama ini dipenuhi dari impor.
Cara bertahan
Saat membuka seminar Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) di Jakarta, kemarin. Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan investasi sektor riil merupakan salah satu cara bagi Indonesia untuk bertahan dari dampak deselerasi ekonomi global.
Sepuluh paket kebijakan yang dilansir pemerintah sejak akhir 2015, menurut Darmin, merupakan upaya memperbaiki iklim usaha. Harapannya, akan membuat investor kian tedorong menanam modal di Indonesia, terutama di sektor industri manufaktur yang bisa membantu penyerapan tenaga kerja dan mendorong ekspor.
Ia pun menilai pemerintah telah di jalur tepat, antara lain tecermin dari hasil pertumbuhan ekonomi 5% di triwulan IV 2015. Laju itu naik dari tiga triwulan sebelumnya yang berkisar 4,7%. "Kita jangan hanya upaya konvensional. Jalan yang bisa ditempuh ialah mengundang investasi jangka panjang agar tidak terpengaruh situasi hari ini," ujarnya.
Di lain kesempatan, pengusaha swasta kembali meminta pemerintah memprioritaskan mereka dalam mengisi peluang investasi. "Kami harap pemerintah bisa mengikutsertakan dan mendahulukan pengusaha swasta nasional daripada swasta asing," ucap Ketua Komite Tetap Perhubungan Laut Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Darmansyah Tanamas di Menara Kadin, Jakarta, kemarin.
Menurutnya, untuk meningkatkan peran di sektor sarana dan prasarana perhubungan, mereka bersinergi dengan BUMN. Di samping itu, mereka berinvestasi peralatan di pelabuhan dan bandara. (Jay/Adi/Ant/E-2)
irene@mediaindonesia.com
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved