Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
AWAL April 2016 mendatang tarif pelayanan jasa penumpang pesawat udara atau passenger service charge (PSC) untuk penerbangan domestik di sejumlah Bandara di Indonesia mengalami kenaikan.
Tapi kenaikan tarif PSC dari PT Angkasa Pura II itu dinilai positif oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Suprasetyo mengatakan tarif baru Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) atau Passenger Service Charge (PSC) untuk penerbangan domestik di beberapa bandara di Indonesoa di Bandara Soekarno Hatta sudah disetujui pada akhir Januari 2016 lalu,"ujar Suprasetyo saat dihubungi oleh Media Indonesia, Rabu (2/3).
"Setelah disetujui Pak Menhub , pelaksanaannya mulai April 2016,” katanya. Kenaikan tarif PSC atau biasa dikenal dengsn airport tax ini kata Suprasetyo dinilai wajar. Sebab kinerja pelayanan bandara yang diberikab pengelola dandara dalam hal ini PT Angkasa Pura II sudah jauh lebih baik.
Suprasetyo menambahkan ruang publik di bandara tersebut kini lebih luas sehingga para penumpang pesawat merasa nyaman. "Fasilitas publik pun sudah terjaga dengan baik, termasuk dengan dikuranginya area komersial. Dengan demikian, hak penumpang menggunakan jasa bandara kini menjadi lebih baik," jelasnya
Sementara itu, Direktur Utama PT Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi mengatakan untuk penyesuaian tarif PSC untuk di Bandara Soekarno-Hatta mbaru terminal 1 dan terminal 2 yang sudah disetujui.
“PSC belum semua disetujui, baru terminal 1 dan 2. Tapi, saya terimakasih kepada Kemenhub, karena memang yang namanya PSC itu kan cost recovery, dan kita berusaha untuk terus berinvestasi atas kegiatan yang ada,” tuturnya.
Kenaikan tarif PSC itu, lanjut Budi membuka peluang bagi Angkasa Pura II untuk melanjutkan kegiatan investasinya. Sebab menurutny pembiayaan investasi tidak cukup jika hanya mengandalkan dari eksternal perseroan.
Budi mengatakan Angkasa Pura II harus memiliki aliran uang atau cash flow yang kuat agar mampu berinvestasi di seluruh bandara yang dikelola. Apalagi, kebutuhan pengembangan bandara hingga 2021 mencapai Rp60,1 triliun. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved