Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
KEPALA Badan Koordinasi Penanaman Modal, Franky Sibarani optimis 17 proyek pembangkit listrik yang masuk dalam 200 proyek yang dikawal BKPM akan menambah daya 3.423 MW. Hal itu dingkapkannya dalam konferensi pers di Kantor Pusat BKPM, Jakarta, Rabu (2/3).
"Efeknya luar biasa akan tambah sekitar 3.400 MW. Itu hampir 10% dari target pemerintah 35 ribu MW," ujarnya. Dia juga menegaskan 17 proyek itu berasal dari 141 proyek yang masih dalam tahap konstruksi dari 200 proyek yang dikawal BKPM.
Sementara dari 59 proyek yang sudah tahap produksi terdapat lima 17 proyek dari sektor kelistrikan. Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM, Azhar Lubis mengungkapkan investor yang sedang melakukan konstruksi berasal dari Singapura untuk lokasi Banten serta ada pula dari Jepang dan Tiongkok.
"Ada beberapa proyek juga yang listrik ini PMDN. Banyak juga proyek-proyek konstruksi di luar 200 proyek yang dikawal," sahutnya. Azhar juga menyebut konstruksi pembangkit listrik itu sendiri dilakukan atas dasar kebutuhan industri itu sendiri yang tidak tergolong banyak atau untuk dijual ke Perusahaan Listrik Negara.
Hal itu karena PLN dianggap belum memiliki potensi yang cukup untuk menambah daya. Realisasi investasi 17 proyek kelistrikan itu bukan tanpa hambatan.
Azhar melihat kesepakatan harga sampai pembangunan jaringan distribusi masih menjadi faktor penentu. "Bangun pembangkit harus masuk jaringan PLN tapi pembangkit sudah jadi, jaringan belum siap. Sering kita koordinasikan pembangunan pembangkit listrik dengan jaringan distribusi PLN," lanjutnya.
BKPM membantu dalam hal pembangunan alur jaringan untuk masuk ke jaringan distribusi PLN membutuhkan pembebasan lahan. Pembangunan itupun mesti mengikuti perencanaan dari PLN sendiri.
Dari potensi penambahan daya 3.400 MW, Azhar mengakui tidak semuanya untuk dipasok ke PLN. "Kebanyakan ke PLN, dari 3.400 MW, 2.500 MW ke PLN," tandasnya. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved