Pabrik Ban Tiongkok Proyeksikan Indonesia sebagai Hub Ekspor

Dero Iqbal Mahendra
29/2/2016 13:55
Pabrik Ban Tiongkok Proyeksikan Indonesia sebagai Hub Ekspor
(MI/Ilustrasi)

PABRIKAN ban asal Tiongkok, PT Eastern Ogreen berencana menjadikan Indonesia sebagai basis produksi guna memenuhi pasar ekspor perusahaan tersebut. Nantinya pabrik tersebut akan mengekspor ke Australia, Itali, Spanyol, Asia tenggara dan mayoriyas ke Amerika.

"Nanti pabrik ini akan ditujukan sebagai hub produksi dari Tiongkok untuk pasar ekspor, sebab saat ini dari Tiongkoknya sendiri ada pembatasan kuota dan pajak yang besar untuk ekspor dari Tiongkok ke Eropa. Nantinya direncanakan 75% hasil produksi di Indonesia tersebut akan ditujukan untuk ekspor dan sisanya baru untuk pasar dalam negeri," terang General Manager Eastern Ogreen, Fitri Zenitia saat ditemui wartawan di BKPM Jakarta, Senin (29/2).

Dirinya mengungkapkan bahwa pabrik tersebut saat ini memang sudah selesai, namun saat ini masih menunggu kedatangan mesin-mesin produksinya untuk masuk ke Indonesia. Saat ini PT Eastern Ogreen telah mendapatkan fasilitas jalur hijau dari BKPM dan sangat berharap hal tersebut dapat betul-betul terealisasi.

"Kita juga sedang mengajukan proses tax alowwance dan master list nya juga baru di approval sehingga mesin mesinnya baru masuk ke Indonesia," jelas Fitri.

Pabrik yang didirikan di atas lahan seluas 23,6 Ha di Cikarang tersebut nantinya akan memproduksi ban TDR (Radial) dan LRT (Light radial truck) untuk truk ringan dan bus. Kapasitas produksi nya sendiri sebesar 20 ribu hingga 30 ribu ban sehari yang mana 75% nya akan ditujukan untuk ekspor.

"Rencananya pertengahan tahun ini kita akan mulai produksi di Indonesia, sebab proses pengiriman mesinnya sendiri membutuhkan waktu 1,5 bulan sedangkan untuk pemasangan mesinnya sendiri membutuhkan waktu hingga 4 bulan," jelas Fitri.

Untuk total investasinya sendirti diungkapkan oleh Fitri mencapai US$ 501 juta untuk pembuatan pabrik ban tersebut. Dari investasi tersebut peyerapan tenaga kerjanya sebesar 2.000 orang dengan tenaga kerja asing 200 orang.

Ke depannya Fitri memperkirakan kedepannya pihak perusahaan tidak hanya mendirikan pabrik yang sekarang, namun berencana untuk memboyong seluruh unit produksinya dari Tiongkok ke Indonesia. Salah satu alasannya adalah karena saat ini di Tiongkok ada pembatasan ekspor untuk ban dan veleg dan pajak ekspor yang tinggi antara 30%-50% khusus produk ban.

"Salah satu alasan pihak Tiongkok merelokasi pabrik bannya ke Indonesia adaah sebab mereka memiliki arget ekspor ke Eropa dan Amerika yang besar sekali namun terbentur dengan pembatasan. Selain itu selama ini bahan baku karet nya memang berasal dari Indonesia sehingga mereka ingin lebih mendekatkan dengan sumber bahan bakunya," jelas Fitri.

Fitri menjelaskan bahwa nantinya bila memang kedepannya akan ada perluasan kemungkinan akan berada berdekatan dengan lokasi pabrik yang saat ini berdiri. Sebab dari pihak pengelola kawasan industrinya sendiri telah menawarkan dan memang belum ada pihak lain yang membangun di sekitar pabrik PT Eastern Ogreen tersebut. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Aries
Berita Lainnya