Pipa Pertagas Bisa Tuntas April 2016

Dero Iqbal Mahendra
26/2/2016 02:00
Pipa Pertagas Bisa Tuntas April 2016
(ANTARA/ZABUR KARURU)

PEMBANGUNAN pipa transmisi gas ruas Porong-Grati milik PT Pertamina Gas (Pertagas) pada ruas Sidoarjo dan Pasuruan, Jawa Timur, telah mencapai 85%.

Dalam tempo setahun sejak peletakan batu pertama di Januari 2015 sekitar 47 km dari 57 km jalur pipa itu telah dapat dibebaskan.

"Proses EPC (engineering procurement and construction) hampir 85%. Untuk pembebasan lahan tinggal proses administratif saja karena secara prinsip sudah sepakat dengan pemilik lahan," papar Public Relations and CSR Ma-nager Pertagas Hatim Ilwan di Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (25/2).

Penanaman pipa gas berdiameter 18 inci itu sudah mencapai 36 km dan ditargetkan bisa rampung pada April atau sebelum awal kuartal kedua tahun ini.

Ruas pipa itu akan menyalurkan gas untuk pembangkit listrik anak usaha PT PLN (persero) yakni PT Indonesia Power (IP) di Grati, Pasuruan.

Untuk tahap awal akan disalurkan 25 juta kaki kubik per hari (mmscfd) dari lapangan Gas Peluang milik Santos.

Dengan kapasitas pipa 100 mmscfd dan berstatus open access, Pertagas akan menjajaki kerja sama penyaluran dengan berbagai industri di Jawa Timur.

"Sehingga jalur pipa ini bisa menghidupkan pusat pertumbuhan industri baru," tutur Hatim.

Hal itu, imbuhnya, didukung pasokan gas yang cukup dari kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) seperti Husky dan Kangean Energy Indonesia.

Di sisi lain, induk usaha Pertagas yakni PT Pertamina (persero) terus merumuskan realisasi kerja sama dengan The National Iranian Oil Company (NIOC), BUMN energi asal Iran.

Kolaborasi sebagai tindak lanjut kerja sama bilateral Iran-Indonesia itu akan mencakup pengadaan elpiji, mi-nyak mentah (crude), gas alam cair (LNG), dan kondensat.

"Untuk crude dari Iran, kami utamakan untuk kilang besar, seperti Balongan dan Cilacap. Tapi masih kita kaji, belum ada kepastian," ucap Vice President of Corporate Communication of Pertamina Wianda Pusponegoro di Jakarta, kemarin.

Pihaknya optimistis Iran akan menawarkan harga kompetitif yang akan diimbangi dengan kelihaian lobi Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina.

"Kalau volume besar, bisa kita tawar dengan harga yang rendah. Yang dijajaki pemenuh-an suplai dulu. Pembahasan tawaran 29 blok migas di Iran belum dimulai," tandasnya.

Rp860 Miliar di pelumas
Di sektor hilir, tahun ini anak usaha Pertamina di sektor pelumas PT Pertamina Lubricants mengalokasikan Rp860 miliar untuk penyelesaian pabrik baru, pengembangan pabrik di Surabaya, dan fasilitas pergudangan.

"Kami akan mengembangkan gudang dengan teknologi modern seperti robotik," ujar Direktur Sales and Marketing Pertamina Lubricants, Andria Nusa, di Jakarta, kemarin.

Salah satunya penyelesai-an pabrik di Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang menelan total investasi Rp1,3 triliun.

Pabrik berkapasitas 270 ribu kiloliter per tahun itu merupakan yang terbesar di Indonesia dan mulai berproduksi penuh pertengahan tahun ini.

Pertamina Lubricants menargetkan kenaikan penjualan 5% dari tahun lalu.

Pada 2015, perseroan mencatatkan penjualan 450 juta liter, naik 3% dari periode sama 2014 sebesar 440 juta liter. (Tes/E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya