Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Hippindo Minta Ojol Dipermudah Ambil Pesanan di Pusat Belanja

Ghani Nurcahyadi
27/3/2020 16:00
Hippindo Minta Ojol Dipermudah Ambil Pesanan di Pusat Belanja
Ojek online menhambil pesanan makanan(Antara/Septianda Perdana)

IMBAUAN Pemerintah agar masyarakat ikut menggerek pesanan lewat jasa aplikasi ojek daring (online/ojol). Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan (Hippindo) pun meminta akses masuk ojol ke pusat perbelanjaan dipermudah, dengan tetap mengikuti prosedur pencegahan covid-19.

Langkah kemudahan akses itu, kata Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah, menjadi salah satu oase bagi peritel dalam menjajakan produknya yang kini dihadapkan makin sepinya pusat perbelanjaan dan menurunnya kunjungan fisik. 

“Untuk itu, kami sedang berkoordinasi dengan Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) agar akses Oojol dipermudah. Seperti lokasi parkir hingga pembebasan tarif parkir atau minimal diringankan,” kata Budihardjo dalam keterangan tertulisnya.

Segmen ritel yang banyak dipesan lewat ojol, ujar Budihardjo ialah makanan dan minuman (F&B). Menurutnya, bisa saja pengelola memindahkan dapur atau outlet pemesanan khusus bagi ojol di tempat yang mudah dijangkau, sehingga pengantaran ke konsumen pun bisa lebih cepat.

Sebelumnya, Hippindo juga telah mengirimkan surat kepada APPBI pada 19 Maret, agar memberikan pembebasan terhadap biaya sewa dan_ervice charge selama tiga bulan. Sebab, Hippindo mengatakan industri ritel saat ini tengah dalam kondisi sulit.

Baca juga : Kemenhub : Jangan Mudik Bila Sayang Keluarga di Daerah

Apalagi, kondisi sulit ini ditambah dengan kenaikkan upah minimum regional (UMR) yang diresmikan pada awal tahun. Selain itu, para industri ritel harus bersiap untuk membayarkan kewajiban tunjangan hari raya (THR) kepada karyawannya.

Budihardjo juga mengatakan, memang beberapa mal telah menyediakan akses masuk khusus Ojol supaya teratur dan rapi. Namun, saat ini yang dibutuhkan adalah fasilitas yang mempermudah penjualan online via kol.

“Kami harus menjadi lokomotif terdepan mencari terobosan untuk mengahadapi kondisi sulit akibat wabah Covid-19 ini,” kata Budihardjo.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APBI) Stefanus Ridwan mengungkapkan, selama masa pandemi covid-19 ini sejumlah pusat perbelanjaan di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) dan luar Jawa telah tutup sementara. 

Jumlah mal yang tutup ini diperkirakan akan semakin banyak mengingat pandemi yang makin meluas. Penutupan sementara mal tersebut rata-rata hingga 5-8 April 2020.

"Ada banyak mal yang memilih tutup untuk mencegah penyebaran virus korona baru dan menghentikan jalur penyebarannya," ujar Stefanus. (Ant/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya