Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
HARI ini pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2016 di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, dideklarasikan pula gerakan Indonesia Bersih Sampah pada 2020. Salah satu cara mewujudkan gerakan itu ialah dengan mengoptimalkan bank sampah. Selain dapat mengurangi volume sampah, pengelolaan bank sampah yang baik bisa bernilai ekonomi bahkan mencapai miliaran rupiah.
Pendapat itu disampaikan secara terpisah oleh Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) R Sudirman dan Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya (B3) KLHK Tuti Hendrawati Mintarsih, serta Business Development Manager Greena Raras Tria Pramudya, di Jakarta dan Bogor, Jawa Barat, kemarin.
"Bank sampah di Malang, Jawa Timur, bisa menghasilkan uang hingga Rp570 juta per bulan. Hebatnya, ada sistem yang mana uang hasil tabungan sampah mereka bisa dijadikan alat bayar tagihan listrik ataupun Perusahaan Daerah Air Minum," kata Sudirman.
Untuk penduduk kota besar, lanjutnya, apabila rajin mengelola sampah anorganik, mereka dapat memperoleh keuntungan hingga Rp300 ribu per bulan. Di kota kecil, seperti Bantul, masyarakat dapat memperoleh untung hingga Rp125 ribu per bulan.
Di sisi lain, Raras Tria Pramudya mengatakan, hingga 2015, terdapat 3.533 bank sampah di seluruh Indonesia. Jumlah uang yang dihasilkan dalam setahun dapat mencapai Rp34 miliar.
"Nilai itu belum termasuk hasil kreativitas berupa tas, keranjang-keranjang dari koran yang bisa tambah Rp10 juta lagi per bulan," jelas Raras dalam workshop Mengubah Sampah Menjadi Berkah, di Bogor.
Namun, lanjutnya, kendala yang dihadapi masyarakat dalam mengelola sampah anorganik, seperti yang dialami warga binaannya, ialah keterbatasan akses pasar.
Menurut Raras, pihaknya harus mencari relasi ataupun menawarkan ke toko-toko dan menjajakan barang hasil kreasi kelompok masyarakat. Padahal, potensi ekspor sangat besar terhadap ekonomi kreatif.
"Kami bisa mengekspor ke Jepang karena memiliki channel. Terbayang, kan, untuk masyarakat yang tidak memiliki relasi?" imbuh Raras.
Peluang UKM
Terkait dengan akses pasar, Sudirman mengatakan hal itu sangat bergantung pada kreativitas daerah. Ia memberi contoh yang dilakukan Pemkot Surabaya, Jawa Timur, dalam menjajakan hasil kerajinan warganya.
"Pemerintah setempat menyediakan outlet (gerai) di tiap mal. Sistemnya bergiliran, misalnya minggu ini RT 1, kemudian minggu depan giliran RT 2. Begitu seterusnya," tambah Sudirman.
Di sisi lain, Tuti Hendrawati Mintarsih melihat ada peluang bagi kelompok masyarakat yang menghasilkan kerajinan untuk dijadikan unit usaha kecil dan menengah (UKM).
Karena itu, pemerintah pusat mengadakan proyek percontohan di Makassar yang mengintegrasikan 90 bank sampah secara daring. Dengan proyek percontohan tersebut, Tuti berharap Kementerian Koperasi dan UKM mengadopsi sistem serupa di daerah lain, sebab geliat industri kreatif dari bank sampah berpotensi besar. Apalagi, pemerintah berniat mengintegrasikan 1.500 bank sampah lain di seluruh Indonesia secara daring tahun ini. (Jaz/X-8)
richaldo@mediaindonesia.com
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved