Surplus NPI Dorong BI Rate Turun Lagi

Fathia Nurul Haq
12/2/2016 20:36
Surplus NPI Dorong BI Rate Turun Lagi
(ANTARA)

NERACA Pembayaran Indonesia (NPI) kuartal IV 2015 kembali membukukan surplus USD5,1 miliar setelah kuartal sebelumnya defisir USD4,6 miliar. Dengan demikian NPI sepanjang tahun 2015 tercatat defisit USD1,1 miliar, kendati tahun sebelumnya NPI tercatat surplus hingga USD15,2 miliar.

"Tekanan terhadap NPI bersumber dari penurunan surplus transaksi modal dan finansial yang tidak dapat sepenuhnya membiayai defisit transaksi berjalan, ungkap rilis yang diterima Media Indonesia, Jumat (12/2).

Defisit transaksi berjalan sendiri secara keseluruhan susut menjadi USD17,8 miliar atau 2,06% Pendapatan Domestik Bruto (PDB) di tahun 2015, padahal tahun 2014 PDB melambung hingga USD 27,5 miliar atau 3,09% PDB.

Meski, rilis tersebut mengurai penyusutan lebih disebabkan oleh penurunan kinerja impor ketimbang peningkatan ekspor.

Laporan Bank Indonesia juga menyebut adanya surplus transaksi modal dan finansial yang signifikan pasca eksekusi penyesuaian suku bunga Federal Reserve yang menurunkan tensi ketidakpastian di pasar keuangan. "Kenaikan surplus transaksi modal dan finansial terutama didukung oleh kembali meningkatnya arus masuk investasi portofolio dan obligasi pemerintah dan aliran masuk investasi langsung asing (FDI)," terangnya.

Secara keseluruhan hal ini mengindikasikan perbaikan fundamental perekonomian yang semakin memberi ruang pelonggaan moneter di Indonesia. Kepala Ekonom Senior Mandiri Institue Andry Asmoro mengukuhkan prediksinya akan adanya penyesuaian BI Rate menyusul laporan tersebut.

" Saya pikir BI rate besar kemungkinan akan diturunkan. Faktor pendorongnya adalah bagusnya data indikator ekonomi domestik," ungkapnya kepada Media Indonesia secara terpisah.

Bank Indonesia juga menurut Andry sudah mengantisipasi adanya defisit transaksi berjalan kuartal IV yang sediki lebih tinggu ketimbang kuartal III, yakni USD 4,2 miliar atay setara 1,94%PDB yang bersumber dari penurunan surplus neraca perdagangan.

"Saya rasa BI sudah prediksikan hal ini,"cetusnya lagi.

Terlebih, dengan surplus NPI kuartal IV, cadangan devisa Indonesia jadi meningkat USD3,8 miliar dibanding kuartal III 2015 menjadi USD105,9 miliar. Jumlah ini mampu mencukupi kebutuhan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah selama 7,4 bulan, melampaui standar kecukupan internasional.

"BI rate kita perkirakan turun di bulan ini," pungkasnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Aries
Berita Lainnya