Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEGAGALAN pemerintah mencapai target Rp9 Triliun dalam penjualan Obligasi Ritel Indonesia (ORI) seri 016 harus disikapi dengan mencari alternatif pembiayaan lain.
Hal tersebut diungkapkan Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira.
Menurutnya, dalam kondisi tekanan global yang menguat dan tren penurunan suku bunga di dunia, pemerintah harus kreatif mencari pembiayaan baru.
Baca juga : ORI016 Gagal Capai Target, Menkeu akan Evaluasi
"Sepertinya tidak bisa andalkan ORI. Harus cari alternatif pembiayaan lainnya. Misalnya lewat filantropi fund, pembiayaan bilateral dan multilateral," ungkap Bhima lewat pesan singkat kepada Media Indonesia, Selasa (29/10).
Di sisi lain, ia juga tidak menyarankan untuk menaikkan bunga ORI. "Jika ORI bunganya naik, khawatir malah membuat belanja bunga utang naik dan jadi beban APBN tahun berikutnya," pungkasnya.
Sebelumnya, Kementerian Keuangan menyebut penjualan ORI16 hanya mencapai Rp8,21 Triliun atau 91,2 persen dari target penjualan pemerintah yakni sebesar Rp9 Triliun. (OL-7)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved