Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
GEJOLAK harga pangan di pasar Tanah Air belakangan ini akhirnya memaksa pemerintah bertindak dengan pendekatan regulasi.
Peraturan Presiden No 71/2015 tentang penetapan dan penyimpanan barang kebutuhan pokok dan barang penting disebut bakal segera direvisi. Poin yang akan direvisi terutama ialah waktu penyimpanan barang di gudang untuk mengurangi spekulasi harga barang kebutuhan pokok.
Hal itu diungkapkan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Srie Agustina. Pada intinya, menurut Srie, pemerintah akan memperpendek larangan waktu penyimpanan barang kebutuhan pokok. "Penyimpanan bahan pokok tidak boleh lebih dari waktu tertentu dari rata-rata waktu penjualan per bulan. Tadinya tiga bulan, kita pikir lebih pendek lagi," jelasnya di Jakarta, kemarin.
Perpres menyebutkan larangan itu berlaku bila terjadi kelangkaan barang, gejolak harga, atau hambatan distribusi perdagangan terhadap barang itu. Revisi, lanjut Srie, diharapkan bisa mengurangi spekulasi yang dapat membuat harga berfluktuasi.
"Yang membuat harga berfluktuasi mungkin ada faktor spekulasi. Jadi, revisi regulasi itu kita buat untuk meminimalkan spekulasi." tegasnya.
Upaya lain pemerintah untuk mengendalikan harga pangan ialah menjaga pasokan. Seusai rapat tentang ketahanan pangan di rumah dinasnya di Jakarta, kemarin, Wapres Jusuf Kalla menegaskan pemerintah siap menyiapkan ketersediaan pangan, termasuk saat perubahan musim tanam.
Ia juga menginstruksikan seluruh pejabat negara yang hadir dalam rapat menjaga pasokan beras nasional setidaknya 1,2 juta ton sampai akhir Maret 2016. "Kalau kurang, bisa diimpor, dinaikkan produksinya dalam dua tahun, kemudian distabilkan."
Harga daging turun
Terkait dengan harga daging sapi yang melambung, Kalla juga menyebut opsi impor menjadi salah satu solusi selain menghapus PPN daging sapi. Menurutnya, impor dibolehkan sepanjang sesuai dengan kuotanya.
Di lapangan, harga daging sapi dilaporkan sudah mulai turun. Saat ini, harga daging sapi berada di kisaran Rp115 ribu-Rp120 ribu per kg. Minggu lalu harganya mencapai Rp130 ribu-Rp140 ribu per kg.
Srie Agustina juga menyebut hampir semua harga barang kebutuhan pokok sudah turun. Yang belum harga daging ayam.
Namun, Sekjen Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Ngadiran menilai harga daging sapi tetap bakal sulit kembali ke harga normal. Sebelum adanya kebijakan PPN impor 10% untuk ternak, harga daging sapi di pasar dijual Rp95 ribu-Rp100 ribu.
"Karena kebijakan yang salah, sulit kembali ke harga normal," tukasnya.
Di tempat lain, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengklaim peternak dari NTT dan NTB sudah sepakat mengirim sapi menggunakan kapal ternak. "Kami sudah teken kontrak satu tahun, mereka bisa muat. Ini masalah komunikasi," kata dia seusai raker dengan Komisi IV DPR, kemarin.
Ia menyebut sudah tidak ada lagi masalah di tingkat peternak karena harga sapi di daerah memang di bawah Rp30 ribu per kg. (Pol/Wan/E-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved