Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
PERLAMBATAN ekonomi Tiongkok saat ini diperkirakan bakal berdampak besar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini. Penguatan pasar dalam negeri menjadi salah satu pilihan pemerintah untuk menghadapi dampak tersebut.
"Betul 2016 ini juga bukan tahun yang mudah. Tahun 2015 mungkin masalahnya karena the Fed fund rate. Nah sekarang slowdown di Tiongkok juga menimbulkan spekulasi yang berlebihan. Ini perlu diantisipasi," ungkap Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad, di Nusa Dua, Bali, Jumat (22/1).
Otoritas statistik Tiongkok, Selasa (19/1), melansir pertumbuhan ekonomi mereka di kuartal akhir, yakni 6,8%. Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi 'Negeri Tirai Bambu' sepanjang 2015 ialah 6,9%. Itu terendah sejak 1990. Tahun ini, Beijing memasang target pertumbuhan ekonomi 6,5%.
Muliaman menilai memang perlambatan tersebut memiliki potensi untuk memengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia sehingga perlu dicarikan jalan keluar.
Salah satu yang bisa menjadi solusi ialah pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) di dalam negeri.
Dengan perkembangan kondisi global yang masih belum kunjung membaik, Indonesia tidak bisa lagi mengandalkan penggerak ekonomi dari ekspor semata. Potensi lain di dalam negeri, salah satunya UKM, perlu dilihat.
"Bagaimana kita membangun fundamen kita terutama membangun UKM. Saya katakan dari jumlah entrepreneur di Indonesia UKM ada 97% dan menyumbang PDB 60%," jelas Muliaman.
Memperkuat pasar dalam negeri juga menjadi jurus yang dianjurkan Chairman Emerging Markets Committee (GEM) Ranjit Ajit Singh guna menghadapi volatilitas pasar akibat faktor eksternal, seperti pelambatan ekonomi Tiongkok tersebut.
"Kami menyadari dampak dari faktor-faktor tersebut ke pelaku pasar dan ke investor. Kita tidak bisa menghindari volatilitas global. Namun, dengan memiliki pasar yang tangguh, kita bisa melalui masa tersebut," terang Ranjit di Bali, Kamis (21/1).
Untuk itu, kata Ranjit, perlu dibangun suatu pasar yang memiliki ketahanan terhadap faktor eksternal dengan memperkuat ekonomi domestik, melalui infrastruktur keuangan, small medium enterprises (SME), hingga menarik investor institusi. (Dro/I-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved