Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PT Angkasa Pura (AP) I, sepanjang Januari hingga Mei 2019, mengaku mengalami kehilangan pendapatan yang diperkirakan mencapai Rp300 miliar lantaran anjloknya jumlah penumpang sampai 20% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Hal itu, ujar Direktur Utama AP I Faik Fahmi, akibat dari kenaikan harga tiket pesawat yang terjadi sejak akhir tahun lalu.
“Dari hitungan kami, dampak terhadap finansial sampai Mei 2019 itu sekitar Rp300 miliar,” ujar Faik di Jakarta, Kamis (23/5).
Kendati demikian, ia mengatakan potensi kerugian itu masih bisa ditutupi dari kegiatan bisnis di luar penerbangan, seperti membuat paket-paket wisata di beberapa bandara yang dikelola perseroan.
“Usaha nonpenerbangannya kan masih bisa ditingkatkan. Jadi, semoga masih bisa ditutupi,” katanya.
Maka dari itu, Faik mengungkapkan pihaknya tidak terlalu khawatir dengan potensi penurunan pendapatan yang terjadi. Bahkan, AP I akan terus melanjutkan investasi dengan terus menambah kapasitas pada sejumlah bandara. Adapun nilai yang digelontorkan untuk kegiatan itu mencapai Rp17,5 triliun pada tahun ini.
“Jadi, dalam dua tahun ini bandara kita di Makassar akan berubah wajah, jadi lebih bagus dan luas. Surabaya Terminal 1 juga kita akan revitalisasi. Begitu pula di Manado dan NTT,” ucapnya.
Di luar itu, perseroan sekarang juga tengah berupaya merampungkan Bandara Kulonprogo atau Yogyakarta International Airport.
Walaupun belum selesai secara menyeluruh, bandara baru itu direncanakan sudah bisa difungsikan untuk keperluan mudik Lebaran tahun ini.
Meski harga tiket dinilai masyarakat masih mahal, Faik melihat animo masyarakat menggunakan pesawat untuk mudik masih tinggi. Faktanya, pemesanan kursi beberapa hari jelang Lebaran menunjukkan peningkatan.
Dari data yang dipegangnya, di 14 bandara yang dikelola AP I, pemesanan tiket untuk maskapai Lion Air, misalnya, untuk periode Lebaran kali ini sudah mampu tumbuh 7% dari periode yang sama pada tahun lalu. Beberapa maskapai lain juga mengalami lonjakan penumpang sampai 2%. (Pra/E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved