Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PT Bank Mandiri Persero Tbk mengaku akan segera memulai negosiasi harga untuk mengakuisisi salah satu bank yang memiliki segmen pasar cukup besar di kredit menengah dan kecil, yakni PT Bank Permata Tbk.
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo di Jakarta, kemarin, menjelaskan saat ini proses akuisisi telah sampai pada tahapan due diligence atau uji tuntas dengan pemegang saham Bank Permata.
"Kami mulai negosiasi minggu ini, tapi kan masih bisa fifty-fifty (peluangnya). Kalau harganya cocok, ya jalan. Kalau tidak, ya tidak apa-apa. Kan negosiasi dalam jual-beli itu bisa cocok, bisa tidak," kata Tiko, sapaan akrab Kartika.
Menyinggung kabar yang beredar di pasar, Bank Mandiri dan Bank Permata sudah menyepakati soal harga akuisisi, Tiko menyebut hal tersebut hanya rumor. Menurut Tiko, belum ada kesepakatan mengenai harga.
Saat ini, Bank Mandiri sudah berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk proses akuisisi.
Dia menjelaskan, jika memang proses akuisisi terjadi, Bank Mandiri akan menggabungkan Bank Permata dengan salah satu anak usaha mereka.
Bank Mandiri, konglomerasi keuangan dengan total aset Rp1.202 triliun, kini memiliki dua anak usaha bank, yaitu Bank Syariah Mandiri dan Bank Mandiri Taspen.
Tiko merasa tidak mungkin Grup Bank Mandiri memiliki tiga anak usaha perbankan. "Kami harus merger salah satu anak usaha karena tidak mungkin punya anak usaha sampai tiga bank. Tapi belum tahu itu kan baru omongan dua atau tiga tahun ke depan, masih jauh," jelas dia.
Baca juga: Ekonomi Indonesia Diprediksi Tetap Cerah
Sebelumnya akuisisi ini mencuat karena perbankan raksasa asal Inggris, Standard Chartered, berencana melepas saham di Bank Pemata. Saat ini, Standard Chartered memiliki saham 44,56%. Kemudian Astra Internasional memiliki saham 44,56% dan 10,88% dikuasai publik.
Bank Mandiri pada tahun ini memang mengincar akuisisi perbankan untuk mempertajam pertumbuhan kredit di segmen menengah kecil. Pada 2018, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) Bank Mandiri berada di level 20,98%.
Di kesempatan sebelumnya, Tiko meng-ungkapkan dengan posisi CAR tersebut, modal Bank Mandiri berlebih Rp30 triliun hingga Rp35 triliun. Modal berlebih itulah yang akan digunakan untuk membiayai akuisisi perbankan. Bila saham Bank Permata dihargai 1,5 x price to book value (PBV), berarti Mandiri perlu merogoh kocek sekitar Rp14 triliun untuk membayar 44,5% saham Bank Permata milik Standard Chartered Bank. (Ant/E-1)
PT Bank KEB Hana Indonesia (Hana Bank) berhasil membukukan laba bersih (unaudited) Rp259,52 miliar, naik 13,93% year-on-year (yoy) pada semester pertama yang berakhir 30 Juni 2024 (1H24).
Bank DKI turut meraih penghargaan pada ajang Indonesia Most Acclaimed Companies Awards 2024 sebagai Outstanding Digital Transformation to Expand Banking Service Accessibility.
Tingginya transkasi judi online pengaruhi keuntungan perbankan
PEMANFAATAN teknologi seperti kecerdasan buatan dan cybersecurity merupakan keniscayaan bagi perbankan untuk membangun dan menjaga kepercayaan masyarakat.
Agunan adalah aset atau barang berharga yang dijadikan jaminan saat melakukan pinjaman uang melalui bank atau lembaga keuangan lainnya.
OJK mencabut izin usaha PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Sumber Artha Waru Agung yang beralamat di Jalan Raya Wadung Asri Nomor 70A, Waru, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved