Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
KEMENTERIAN Perindustrian (Kemenperin) memberikan fasilitas pengembangan sumber daya manusia (SDM) kepada masyarakat yang terdampak bencana alam di Biromaru, Sigi, Sulawesi Tengah.
Bantuan dalam bentuk rumah produksi yang berisi mesin peralatan IKM, dan peralatan bengkel itu diberikan kepada kelompok usaha IKM dan kelompok wirausaha baru.
Baca juga: Meningkatkan Nilai Ekonomis Produk Kelautan Indonesia
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengaku Kemenperin juga telah mengirimkan 5 Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) yang dilengkapi aplikasi penjernih air. Kelima AMMDes tersebut telah didistribusikan pada tiga wilayah terdampak gempa di Sulteng, yakni Palu, Sigi, dan Donggala.
“Sesuai karakter AMMDes, unit yang dikirim ke Sulawesi Tengah juga dilengkapi Power Take Off (PTO) yang mampu menggerakkan alat produksi serta utilitas dan alat bantu kerja lain sehingga dapat dimanfaatkan maksimal oleh masyarakat,” terangnya seusai memberikan bantuan AMMDes secara simbolis di Sigi, Kamis (28/3).
Menurut Airlangga, AMMDes merupakan hasil pengembangan anak bangsa dengan jumlah komponen lokal mencapai hampir 90% dengan melibatkan Industri Kecil Menengah (IKM) sebagai vendor komponennya hingga 42%.
Saat ini, lanjut Ketua Umum Golkar ini, AMMDes terus dikembangkan untuk memenuhi pelbagai kebutuhan produksi masyarakat.
“Setelah kami mengirimkan lima prototipe AMMDes penjernih air ke Palu untuk duiji coba, ternyata respons masyarakat di sana sangat luar biasa karena merasa terbantu,” imbuh Airlangga.
Sementara itu, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin Putu Juli Ardika menambahkan, bantuan AMMDes pengolah air jernih diserahkan langsung kepada Badan Usaha Milik Desa di Palu, Sigi, dan Donggala.
Menurut Putu, peluang bisnis penjernihan air menggunakan AMMDes dapat menghasilkan keuntungan yang cukup.
“Sebelumnya, kami melaksanakan bimbingan teknis kepada kelompok masyarakat penerima bantuan AMMDes penjernih air mengenai teknis pengoperasian selama 1-2 bulan,” tandasnya.
Baca juga: API Dorong Realisasi Perjanjian Dagang dengan Uni Eropa Tahun Ini
Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan bantuan dari beberapa perusahaan industri kepada Pemprov Sulteng, antara lain dari Asosiasi Industri Pengguna Garam Indonesia (AIPGI), Pupuk Kujang, Petrokimia Gresik, Semen Tonasa, dan Semen Indonesia.
Selain itu, bantuan juga diberikan oleh Sanwa Tirta Indonesia kepada SD Inpres Perumnas Palu dan Masjid Al-Ikhlas Palu. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved