Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PENGGUNA jalan tol tidak terganggu kenaikan tarif maupun isu lain di tahun politik. Hal itu ditunjukan dalam tingkat penggunaan jalan tol trans Jawa untuk ruas Cikopo-Palimanan (Cipali) yang naik signifikan.
"Pertumbuhan lalu lintas harian dan transaksi di tol Cipali dan kenaikannya paling tinggi terjadi untuk lalu lintas harian golongan IV yakni 96,05% atau 6.006 dari 3.063 kendaraan pada Januari 2019 dibanding Januari tahun lalu," terang Wakil Direktur Utama PT Lintas Marga Sedaya (LMS) Firdaus Azis saat menemani jurnalist menyusuri 4 ruas tol yang dikelola Astra, Merak-Tangerang, Cikopo-Palimanan, Semarang-Solo dan Jombang-Mojokerto, Minggu (24/2).
Menurut dia peningkatan tersebut karena pelaku usaha mengetahui manfaat jalan tol tersebut yang mampu memangkas jarak hingga 40km dibandingkan dengan jalan arteri. Dengan begitu, konsumsi bahan bakar lebih efisien dan waktu tempuh bisa lebih cepat sampai ke tempat tujuan.
"Maka saya meragukan adanya pihak yang menyatakan menggunakan tol lebih mahal dan sebagainya karena faktanya penggunanya naik," katanya.
Ia menyarankan kepada pelaku usaha untuk mengubah metode pembayaran perjalan logistik dari lumpsum dengan metode gaji.
"Itu supaya sopir tidak mengambil jalan yang membutuhkan waktu dan bahan bakar lebih banyak dengan alasan dapat tambahan uang saku," tegasnya.
Baca juga: Komisi VI Minta Pengelola Tol Trans Jawa Beri Penjelasan Rasional
Sementara itu menurut General Manajer Operasional PT LMS Suyitno mengatakan lalu lintas harian kendaraan yang melintas tol Cipali Januari 2019 mengalami kenaikan 10,71% jika dibandingkan dengan bualn sama tahun lalu yakni 1.075.982 dari 971.932 kendaraan. Jika dirinci, golongan I kenaikannya mencapai 5<97% yakni 880.666 dari 831.015 kendaraan.
Golongan II mengalami kenaikan 29,56% dari 140.826 dari 108.693 kendaraan dan golongan III terjadi hal serupa yang mencapai 70,21% atau 41.525 dari 24.396 kendaraan.
"Paling tinggi kenaikannya terjadi pada Golongan IV yakni 96,05% atau 6.006 dari 3.063 kendaraan. Untuk golongan V juga naik sebanyak 46,07% dari 6.960 dari 4.765 kendaraa dan rata-rata lalu lintas hariannya seluruh golongan naik menjadi 34.709 dari 31.353 kendaraa," paparnya.
Ia juga mengatakan pertumbuhan lalu lintas transaksi harian seluruh golongan pada Januari 2019 naik 9,87% menjadi 1.539.908 kendaraan dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang hanya 1.401.538 kendaraan.
Ia merinci untuk kendaraan golongan I kenaikan mencapai 6,47% menjadi 1.273.341 kendaraan dari sebelumnya 1.195.986 kendaraan.
"Jumlah kendaraan golongan I persentase dibandingkan kendaraan golongan lain mencapai 82,69%," jelasnya.
Golongan II, lanjut dia, kenaikan mencapai 21,44% atau 189.543 kendaraan dari 156.074 kendaraan. Kemudian golongan ini menduduki urutan kedua setelah golongan I yakni mencapai 12,31% dari keseluruhan jumlah kendaraan yang melintasi tol ini.
Untuk golongan III naik 55,90% atau 59.893 dari 38.417 kendaraan. Golongan IV naik 66,60% menjadi 8.062 dari 4.839 kendaraan dan golongan V naik 45,76% atau 9.069 dari 6.222 kendaraa.
"Sedangkan untuk rata-rata lalu lintas transaksi Januari 2019 dibandingkan bulan sama tahun lalu naik 49.674 dari 45.211 kendaraan," pungkasnya. (OL-3)
PT Jasa Marga Tbk mencatat sebanyak 376.175 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek. Jumlah itu tercatat pada periode H-3 sampai dengan H-2 Idul Adha 1445 H
PUNCAK arus balik sudah terlampaui pada Minggu (14/4), namun ribuan kendaraan dari Jawa Tengah ke arah Jabodetabek masih melintas di jalur Pantura dan Tol Trans Jawa
MINGGU (14/4) menjadi puncak arus balik dari Jawa Tengah menuju ke Jakarta, tidak hanya di jalan tol dan jalan nasional dipenuhi kendaraan
Pertamina melalui Patra Niaga memastikan ketersediaan stok BBM selama periode arus balik
Rekayasa lalu lintas one way periode arus balik Hari Raya Idul Fitri 1445H/Tahun 2024 di Jalan Tol Trans Jawa dari Semarang sampai dengan Cikampek diberlakukan.
PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) memastikan kesiapan pelayanan operasional jalan tol pada periode arus balik Lebaran 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved