Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Tarif akan Dinaikkan, Ojek Daring tidak Takut Sepi Penumpang

Putri Anisa Yuliani
07/2/2019 14:30
Tarif akan Dinaikkan, Ojek Daring tidak Takut Sepi Penumpang
(MI/RAMDANI)

RENCANA pemerintah pusat menaikkan tarif ojek daring, baik mobil maupun motor, tidak membuat Hariono, 45, pengemudi ojek daring khawatir akan kehilangan penumpang.

Ayah tiga anak yang sehari-hari beroperasi di wilayah Jakarta Selatan, Depok, hingga Jakarta Timur itu mengatakan ojek daring akan tetap mendapat hati penumpang.

"Saya tidak takut hilang penumpang. Menurut saya, ojek daring maupun ojek pangkalan sekaligus sudah punya pengguna sendiri-sendiri. Jadi mau mahal juga pasti ada yang naik," kata Hariono saat ditemui Media Indonesia, Kamis (7/2).

Terlebih, saat ini, pelayanan angkutan umum seperti angkot belum memadai. Bus seperti Kopaja atau Transjakarta sekalipun, menurutnya, masih kurang efisien karena kerap terjebak kemacetan.

"Solusi utama tetap naik motor," tukasnya.

Baca juga: YLKI Nilai Tarif Ojek Daring di Peraturan Baru Terlalu Tinggi

Hariono menyebut sudah menjalani pekerjaan sampingan sebagai ojek daring sejak enam tahun lalu karena ingin menambah penghasilan. Pekerjaan aslinya adalah karyawan sebuah perusahaan jasa ekspedisi di kawasan Jakarta Selatan.

Ia hanya mengojek ketika hari libur serta malam hari usai bekerja. Dari ojek daring dengan tarif saat ini Rp2.000 perkilometer ia mengatakan sudah mampu mengantongi Rp250 ribu sampai Rp500 ribu per hari termasuk dari bonus pengumpulan poin.

"Jadi sebetulnya dengan tarif sekarang sudah baik asal memang betul-betul rajin dan mau main jauh. Kalau ambil penumpang dekat-dekat meski sering, dapatnya akan lebih sedikit," terang kakek satu cucu itu.

Ia mengatakan jika pemerintah ingin benar-benar menyejahterakan pengemudi dan tidak merugikan pengusaha serta menyeimbangkan jumlah kendaraan di jalan raya, tarif harus ditingkatkan sampai saat ojek daring dulu pertama beroperasi.

Tarif ojek daring saat awal beroperasi menurutnya sampai Rp4.000 per kilometer. Pada saat itu, ojek daring sudah ramai diminati penumpang meski masih terbatas jumlah armadanya.

"Dengan begitu yang naik ya yang benar-benar membutuhkan cepat sampai di tujuan dan mampu bayar. Kalau yang merasa kemahalan akan naik angkutan umum lain. Angkutan umum kan bisa saja jadi penuh. Jadi buat kami penumpang berkurang tetap untung karena kenaikan tarifnya bagus," ujarnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya