Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Menguji Komitmen Merek pada Acara Pesta Diskon

Iis Zatnika
02/1/2019 18:20
Menguji Komitmen Merek pada Acara Pesta Diskon
(Ist)

KOMITMEN para pengusaha untuk serius mendiskon harga produk dalam gelaran pesta belanja diuji pada Big Bang Jakarta 2018. Jika lancung memasang label diskon namun nyatanya harga telah dikatrol terlebih dahulu, maka konsumen yang kini kian kritis, berbekal rekomendasi harga di ponselnya, bukan cuma akan mencibir, namun juga antipati pada acara pesta diskon di negeri ini.

"Seperti yang terjadi di acara pameran diskon besar-besaran, salah satunya di Inggris, Boxing Day, yang diadakan di kota-kota besar di sana. Saya pernah datang untyk menghadiri yang di Oxford, dan itu semua hotel penuh, orang-orang dari seluruh Inggris bahkan dunia, datang ke sana, karena harga diskonnya memang gila-gilaan. Yang disebut 50% bahkan 90% diskon itu benar-benar terjadi," ujar Novry Hetharia, Director of Operation PT Expo Indonesia Jaya, penyelenggara Big Bang Jakarta 2018.

Disewa 400 perusahaan yang menampilkan tak kurang 1.500 merek, kata Novry, nyatanya Big Bang yang memasuki tahun kedua dan berakhir Selasa (1/1) ini memang masih punya PR besar untuk mengedukasi para tenant.

"Di sini diskonnya berupa potongan harga mulai 20%, lalu ada 40-50% hingga 80%, dan ada pula yang memakai konsep beli dua gratis satu. Nah yang selalu kita bilang kepada perusahan-perusahaan itu, harus benar-benar diskon sesuai tema acara kita. Itu akan berpengaruh ke penjualan," ujar Novry.

Konsep yang djual Big Bang, lanjut Novry, adalah pesta diskon aneka merek, mulai fesyen, camilan hingga kosmetik, untuk mengosongkan gudang para pelaku usaha menjelang tahun baru. Asumsinya, untung telah berhasil dipanen sepanjang  tahun, sehingga barang yang tersisa di gudang cukup dijual dengan untung tipis bahkan dijual dibawah harga pokok untuk memangkas biaya penyimpanan.

"Edukasi lainnya, harus dilakukan untuk mengubah pemahaman perusahaan, terutama pada karyawannya, untuk memanfaatkan momentum liburan akhir tahun untuk memaksimalkan penjualan," ujar Novry yang mematok kunjungan lebih dari 420 ribu dan menyerap sedikitnya 6.000 pekerja musiman.

Proses edukasi itu, kata Novry, mulai berbuah optimisme. Pada 2019, selain momentum akhir tahun, pihaknya juga akan menyelenggarakan pesta diskon sebelum dan sesudah lebaran di Surabaya. (X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Anwar Surachman
Berita Lainnya