Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
INSTITUTE for Development of Economics and Finance (Indef) meminta pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) sekarang ini tidak dibawa ke ranah politik, terlebih di sosial media. Hal itu menjadi penting guna meredam ketakutan di dunia usaha dan investor yang ada di Indonesia.
Ekonom Indef Bhima Yudhistira berharap pihak terkait tidak mengambil kesempatan di saat nilai tukar rupiah sedang melemah. Pasalnya, pelemahan nilai tukar rupiah lebih mengarah ke persoalan fundamental dan struktur perekonomian yang terbebani oleh faktor eksternal.
"Jangan digoreng ke politik dan menyalahkan Jokowi. Ini sebenarnya masalah fundamental dan struktur yang belum selesai. Kalau terus mengibarkan bara api, jika oposisi menang di 2019, apa enak berkuasa dengan rupiah Rp15.000 per USD," ungkap dia, dalam Diskusi Polemik MNC Trijaya bertajuk 'Jurus Jitu Jagain Rupiah' di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (8/9).
Bhima berharap semua pihak bisa berkomentar positif terhadap perekonomian Indonesia, terutama ketika bicara mengenai nilai tukar rupiah. Hal itu penting dengan harapan masyarakat lebih tenang. Dari sisi pemerintah, lanjutnya, diharapkan hanya pihak-pihak yang benar-benar memahami yang menyampaikan kondisi ekonomi.
"Jadi yang tidak mengerti jangan banyak bicara, baik oposisi maupun pemerintah. Itu yang akan memngaruhi sentimen yang ada di pasar. Jadi tolong itu dilakukan," pungkas dia. (Medcom/OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved