Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Sritex, Karya Indonesia untuk Dunia

(RO/*/S2-25)
16/8/2018 03:40
Sritex, Karya Indonesia untuk Dunia
(FOTO: SRITEX)

SRITEX, nama populer untuk PT Sri Rejeki Isman Tbk, makin mantap mengukuhkan posisinya sebagai produsen tekstil dan garmen terbesar, dan terintegrasi di Asia Tenggara. Menapaki usia ke-52 yang jatuh pada 16 Agustus ini, Sritex terus mengembangkan perusahaan sembari terus berinovasi dan mempertahankan kualitas terbaiknya.

Konsistensi Sritex dalam industri tekstil dan produk tekstil, mengantarkan Sritex pada puncak penjualan, dengan perolehan lebih dari US$544 juta, atau meningkat 35,6% dari setahun lalu. Tidak berlebihan jika menyebut tahun ini sebagai ‘tahun panen raya’ bagi Sritex, yang kini mengantongi aset bernilai lebih dari US$2,2 miliar atau sekitar Rp33 triliun.

Dari 38 pabrik spinning, 7 pabrik weaving, 4 pabrik fi nishing, dan 11 pabrik garmen yang dimilikinya, berbagai produk mulai benang, kain mentah, kain jadi, produk fesyen, seragam korporasi/instansi pemerintah, seragam TNPolri, hingga seragam militer, telah diproduksi dan dipasarkan, di lebih dari 100 negara.

Beraneka produk baru yang inovatif nan berkualitas tinggi pun dikembangkan oleh Sritex untuk memenuhi kebutuhan pasar. Sebut saja, misalnya, produk anti air, anti noda, anti api, anti serangga, dan anti peluru. Inovasi tersebut diejawantahkan dalam produk jadi, seperti tas ransel, sleeping bag, sarung tangan, tenda, pakaian juru masak, dan rompi anti peluru.

Khusus untuk seragam militer, Sritex bahkan telah memproduksi kebutuhan seragam milter di lebih dari 30 Negara NATO, sejak 1994. Selaku pemain kawakan di industri tekstil, Sritex telah berkontribusi dalam membangun dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Karakter bisnis, intinya memungkinkan Sritex menyerap tenaga kerja dalam jumlah masif. Kini, sebanyak 50 ribu karyawan bernaung di bawah Sritex.

Kemapanan posisi Sritex, juga semakin mendorong perusahaan raksasa tekstil itu untuk meningkatkan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat dan lingkungannya. Melalui program corporate social responsibility (CSR), dilakukan pengobatan gratis bagi masyakat sekitar, pengairan sawah, pemberian air bersih, dan pelatihan Komunitas Difabel mengenai industri tekstil. Sritex juga menghelat penghijauan dan penanaman pohon, dan program pemberdayaan masyarakat, berupa aktivitas Green House Pertanian Pekarangan Sehat, Rumah Cacing, dan Penangkaran Burung Hantu, guna membantu meningkatkan kesejahteraan petani dan warga setempat.

Kemajuan Sritex saat ini, tentunya tidak terlepas dari para jajaran eksekutif Sritex yang digawangi oleh dwi tunggal, yaitu Iwan Setiawan Lukminto (Iwan) dan Iwan Kurniawan Lukminto (Wawan). Duo putra dari pendiri Sritex, HM Lukminto dan Ibu Hajah Susyana Lukminto tersebut, melanjutkan tongkat kepemimpinan dari mendiang sang Ayah.

Generasi kedua itu, terbukti mampu membawa perusahaan itu menjadi perusahaan tekstil nasional berkelas, dari awalnya berupa kios pasar Klewer pada 1966. Kepiawaian mereka tidak terlepas dari peran Pak Luk, sapaan untuk HM Lukminto. Dari tangan dingin Pak Luk pulalah, terwujud konsep besar terintegrasinya 4 lini produksi tekstil dan produk tekstil dari hulu sampai hilir. Semangat kerja keras Pak Luk dan 8 Prinsip Hidup yang diwariskannya (Chengli, pentingnya keluarga, pentingnya pendidikan, hidup harus bermanfaat bagi orang lain, pentingnya agama, etika, cinta dan persahabatan), kini telah mengakar kuat dan menjadi bagian dari budaya perusahaan yang sangat dikenal dengan Trilogi dan Tridharma Sritex.

Rekor
Dalam menyambut HUT ke-52 tahun ini yang bertema Sritex, Karya Indonesia untuk Dunia, akan digelar malam resepsi di Diamond Solo Convention Center, pada penyelenggaraannya nanti dimeriahkan dengan pergelaran fashion show, serta didukung oleh performance artis papan atas, Judika, yang akan dipandu oleh MC kondang, Indra Herlambang.

Adapun penyelenggaraan upacara bendera dalam rangka menyambut HUT ke-73 kemerdekaan RI, akan diselenggarakan di PT Sri Rejeki Isman Tbk, Sukoharjo, yang akan dihadiri oleh 3.000 tamu undangan. Upacara tersebut, juga upacara bendera yang rutin dihelat setiap bulan di Sritex dan seluruh anak perusahaannya, menunjukkan Sritex ialah perusahaan kelas dunia yang memiliki nasionalisme yang sangat tinggi.

Lebih lanjut, pada upacara 17 Agustus pagi, Keluarga Besar Sritex siap memecahkan Rekor Muri untuk dua kategori, yaitu Tarian Gemu Famire dan Tarian Sajojo terbesar sepanjang sejarah yang diikuti oleh 20 ribu orang dari satu perusahaan. Puluhan ribu karyawan Sritex itu akan menari bersama sebagai bentuk dari rasa persatuan dan kekeluargaan keluarga besar Sritex Group yang kukuh, serta kepedulian dan rasa cinta untuk ikut melestarikan keragaman kekayaan tarian Nusantara yang kita miliki. (RO/*/S2-25)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya