Perpaduan sulam dan batik Indonesia merupakan karya yang tidak ternilai. Secara ekonomi mampu menopang pengrajinnya. Sayangnya, masih sedikit yang mengenal produk unggulan UKM tersebut.
"Karena itu pelaksanaan pameran harus diagendakan secara berkesinambangun, karena melalui momentum semacam ini akan memberikan ruang kepada pengrajin sulam untuk dapat memperkenalkan prioduknya kepada masyarakat," harap istri Menkop UKM, Bintang Puspayoga saat membuka pameran Pesona Kriya Sulam yang berlangsung di Museum Tekstil Jakarta, Kamis (5/2).
Pameran yang digagas Komunitas Pecinta Sulam ini berlangsung, 5-8 Februari 2015. Istri Menkop UKM ini berharap pameran ini dapat menjadi menjadi ajang edukasi, ajang motivasi, dan ajang insprirasi kepada masyarakat Indonesia untuk mencintai produk sulam.
Menurut Bintang, produk batik dapat menjadi inspriasi pengrajin sulam dalam mengembangkan kreasinya, sehingga seiring dengan booming batik Indonesia, produk sulam juga dapat berkontribusi bagi kesejahteraan pengrajin sulam itu sendiri. "Yang penting perhatikan inovasi dan kreativitas dalam berproduksi, sehingga menarik minat masyarakat untuk mencintai sulam," paparnya.
Terhadap upaya sinergi dalam mengembangkan produk sulam, Bintang mengatakan, perlu dibangun sinergi dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah agar mendorong tumbuhnya partisiapasi masyarakat baik sumber daya manusia maupun dukungan pemasaran produk sulam.
Ketika terbentuk kelompok-kelompok pengrajin, Bintang berharap, adanya insiatif membentuk koperasi, sehingga nantinya dapat dukungan atau pendapingan secara langsung dari kementerian dan memediasi secara permodalan. Tujuan pameran untuk meningkatkan pengetahuan tentang sulam, memberikan pembelajaran tentang sulam baik kepada anggota maupun masyarakat umumnya. Selain itu, bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menyulam dan lebih mencintai sulam baik sulaman nusantara maupun manca negara.