Bank Mandiri Terbitkan Obligasi Rp6 Triliun

Try/E-3
17/6/2017 05:41
Bank Mandiri Terbitkan Obligasi Rp6 Triliun
(ANTARA/Aprillio Akbar)

BANK Mandiri menerbitkan surat utang senilai Rp6 triliun dalam skema Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) I Tahap II 2017 untuk membiayai ekspansi kredit perseroan.

Alasannya, dalam proses book building, perseroan menerima permintaan hingga Rp8,92 triliun atau kelebihan permintaan (oversubscribed) 1,79 kali dari target indikatif awal, Rp5 triliun.

"Dari nilai itu, kami menerbitkan obligasi tanpa kupon atau zero coupon bond sebesar Rp1 triliun sebagai inisiatif untuk mendiversifikasi instrumen pembiayaan perseroan. Ini menjadikan Mandiri sebagai bank pertama di Indonesia yang menerbitkan obligasi tanpa kupon," tutur SVP Treasury Bank Mandiri, Farida Thamrin, melalui rilisnya, kemarin.

Bank Mandiri menunjuk lima perusahaan penjamin emisi, yakni Mandiri Sekuritas, Bahana Sekuritas, BCA Sekuritas, BNI Sekuritas, dan Danareksa Sekuritas.

Obligasi berkelanjutan I tahap II diterbitkan dalam dua jenis instrumen, yaitu coupon bond dan zero coupon bond.

"Coupon bond diterbitkan Seri A tenor 5 tahun dengan kupon 8,00%, Seri B tenor 7 tahun dengan kupon 8,50% dan Seri C tenor 10 tahun dengan kupon 8,65%. Adapun zero coupon bond diterbitkan Seri D dengan tenor 3 tahun dengan yield 7,80%," kata dia.

Tahun lalu perseroan menerbitkan obligasi Rp5 triliun melalui PUB I Tahap I. Secara keseluruhan, target penerbitan obligasi melalui PUB I ialah Rp14 triliun yang akan dilakukan dalam kurun 2016-2018.

Dalam kesempatan berbeda, Bank Mandiri bekerja sama dengan Ditjen Kekayaan Negara Kemenkeu dalam mengoptimalkan lelang aset yang menjadi agunan kredit untuk pengembalian pinjaman.

Penandatanganan nota kesepahaman kerja sama dilakukan Dirjen Kekayaan Negara Sonny Loho dan Dirut Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo di Kemenkeu, Jakarta, kemarin.

Kartika menjelaskan penguatan kerja sama dilatarbelakangi keinginan mempercepat proses lelang sehingga nilai aset tidak menyusut dan hasil lelang yang optimal dapat diperoleh.

Lelang dilakukan atas aset yang diagunkan untuk fasilitas kredit termasuk kredit macet, tapi debitur sudah tidak mampu menyelesaikan kredit.

"Pengembalian aset yang optimal akan berkontribusi pada penguatan permodalan yang dapat menciptakan ruang makin luas bagi Bank Mandiri dalam memberikan pembiayaan pada program pemerintah," katanya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya