Kejar Sejuta Rumah, BTN Rilis Obligasi Rp5 T

Fetry Wuryasti fetry@mediaindonesia.com
14/6/2017 01:00
Kejar Sejuta Rumah, BTN Rilis Obligasi Rp5 T
(DOK BTN)

PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk (BBTN) berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan III BTN tahap I 2017 senilai Rp5 triliun. Kupon obligasi itu ditawarkan di kisaran 7,65% sampai 8,9%. Direktur BTN Adi Setianto memaparkan obligasi itu akan diterbitkan dalam empat seri. Seri A bertenor tiga tahun dengan kupon berkisar 7,65%-8,3%, sedangkan seri B dengan tenor 5 tahun dengan tawaran kupon sekitar 7,95%-8,5%. Kemudian seri C memiliki tenor 7 tahun dengan bunga berkisar 8,2%-8,7%, dan Seri D bertenor 10 tahun dengan kupon sebesar 8,3%-8,9%.

Masa penawaran awal instrumen itu yakni pada 13-19 Juni 2017. Selanjutnya, masa penawaran umum yakni pada 3-7 Juli 2017 dan dijadwalkan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 13 Juli 2017. Penjamin pelaksana emisi global, di antaranya, PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT CIMB Sekuritas Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT lndo Premier Sekuritas, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. Selanjutnya, PT Bank Mandiri (persero) Tbk ditunjuk sebagai wali amanat dalam penerbitan instrumen tersebut.

Obligasi itu, lanjut Adi, diterbitkan seiring dengan langkah pemerintah untuk membangun sejuta rumah. “Nantinya, seluruh dana yang diperoleh dari hasil emisi obligasi ini akan digunakan untuk mendanai ekspansi kredit BTN yang masih prospektif,” sebut Adi, di Jakarta, Selasa (13/6). Ditambahkan, saat ini BTN memegang hampir 93% untuk pembiayaan rumah dan KPR, terutama yang menyasar menengah ke bawah. Dari komposisi itu, sebagian besar dialokasikan untuk membiayai pembiayaan rumah nonsubsidi. Oleh karena itu, diakuinya, terlalu berat bila hanya mengandalkan dana pihak ketiga (DPK) yang konvensional. Selain untuk mengumpulkan DPK, perusahaan berusaha menekan non-performing loan (NPL) yang mayoritas datang dari kredit nonsubsidi.

Transaksi nontunai
Direktur Consumer Banking BTN Handayani menyatakan BTN mencatat kenaikan transaksi nontunai sebesar Rp66,6 miliar atau naik 37% dari Rp48,9 miliar pada Mei 2017. Angka tersebut diambil dari kenaikan 96.899 transaksi nontunai menjadi 130.797 transaksi nontunai pada periode yang sama. Menurut Handayani, transaksi nontunai BTN terus menanjak dengan didorong peningkatan transaksi online (daring) di e-commerce.

“Per Mei 2017 khusus transaksi online naik hampir enam kali lipat jika dibandingkan dengan periode Mei 2016, yaitu mencapai 26.321 transaksi,” kata Handayani di Menara BTN, Jakarta, Senin (12/6). Handayani menjelaskan pihaknya mendorong transaksi nontunai dengan memperluas kerja sama dengan sejumlah instansi dan toko daring guna mencapai target kenaikan transaksi elektronik hingga 30%.

“Seperti e-commerce jasa penjualan tiket dan hotel seperti Traveloka dan Tiket.com juga pembayaran listrik dengan PLN,” ungkap dia. Per kuartal I 2017, BTN membukukan perolehan laba bersih senilai Rp594 miliar atau meningkat 21,03% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy). Sementara itu, penyaluran kredit pada periode yang sama tumbuh 18,71% yoy menjadi Rp169,69 triliun. Hingga Maret 2017, DPK pun tumbuh 20,02% yoy menjadi Rp157,42 triliun. (MTVN/E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya