Coca-Cola Tanamkan US$30 Juta untuk Terapkan Teknologi Anyar

COCA-COLA Indonesia menanamkan investasi sebesar US$30 juta dalam upaya meluncurkan lini produksi botol affordable small sparklong package (ASSP). Pengembangan teknologi tersebut dilakukan untuk memproduksi botol plastik berkualitas tinggi, lebih ringan dan ramah lingkungan.

"Selain demi keberlanjutan bisnis yang lebih baik, langkah ini juga menjadi salah satu cara kami untuk memberi nilai tambah kepada lingkungan," ujar Public Affairs and Communications Director Coca-Cola Indonesia Triyono Prijosoesilo di Jakarta, Selasa (13/6).

Ia mengatakan pihaknya secara aktif telah berupaya untuk menciptakan solusi yang bertujuan mencegah produksi limbah berlebih.

"Coca-Cola berkomitmen untuk menciptakan perubahan yang positif bagi dunia dan komunitas di mana kami beroperasi. Penerapan teknologi ASSP merupakan salah satu cara untuk memberikan kontribusi terhadap lingkungan," tuturnya.

Teknologi pertama yang yang ada di wilayah Asia Tenggara dan kedua di dunia itu dibangung di Pabrik Cikedokan, Jawa Barat, dan mampu memproduksi 36 ribu botol per jam.

Adapun, kapasitas pabrik yang dibangun dengan total investasi US$124 juta itu saat ini mampu memproduksi hingga 200 juta botol per tahun.

Dengan penggunaan teknologi teranyar itu, Coca-Cola Indonesia daat mengurangi penggunaan plastik hingga lebih dari 40% atau lebih dari 800 ton per tahun.

Dengan memproduksi botol ASSP, ia menyebutkan tidak ada perbedaan harga di tingkat konsumen karena biaya produksi yang dikeluarkan tidak jauh berbeda dengan penggunaan teknologi sebelumnya.

"Memang ada beberapa komponen harga yang lebih tinggi tetapi ada juga yang lebih rendah. Karena dengan menggunakan lebih sedikit plastik, biaya produksi botol menjadi lebih murah. Hanya saja materi lapisannya yang meningkat. Jadi hasil akhirnya sama saja dengan teknologi lama. Tidak ada perbedaan harga di pasar," jelasnya.

Selama 24 tahun beroperasi di Tanah Air, Coca-Cola Indonesia telah menanamkan investasi sebesar US$1,4 miliar. Adapun, dalam tiga tahun terakhir, secara spesifik investasi yang dikucurkan mencapai US$240 juta.

"Kami berkomitmen untuk terus menanamkan investasi yang lebih besar di masa mendatang," tuturnya. (OL-6)