Indonesia Bersiap Jadi Tuan Rumah Pertemuan Ekonomi Dunia

Tesa Oktiana Surbakti
13/6/2017 13:33
Indonesia Bersiap Jadi Tuan Rumah Pertemuan Ekonomi Dunia
()

PADA 8-14 Oktober 2018 mendatang, Indonesia didaulat sebagai tuan rumah International Monetary Fund-World Bank Annual Meetings 2018 (IMF-WB AM).

Pergelaran high level itu menjadi momentum bagi Indonesia untuk mempromosikan pencapaian Indonesia dalam reformasi dan demokrasi pasca krisis Asia, pembangunan ekonomi nasional sekaligus berbagai potensi Indonesia dalam sektor industri, perdagangan serta pariwisata.

IMF-WB AM 2018 merupakan pertemuan tahunan dalam rangka membahas perkembangan ekonomi dan keuangan global dan rekomendasi kebijakan ke depan. Diperkirakan total peserta yang hadir mencapai 15.000 orang. Meliputi seluruh Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan dari 189 negara anggota, berikut pelaku utama sektor keuangan, akamedisi, CSD/NGO dan observer.

Dalam rangkaian kegiatan yang diselenggaran di Bali tersebut akan menyoroti tiga pertemuan utama yakni, IMF-WB Plenary Session, International Monetary and Financial Committee (IMFC) dan World Bank Development Committee (DC).

IMF-WB Plenary Session merupakan pertemuan puncak yang diikuti seluruh pimpinan delegasi dan seluruh pimpinan manajemen IMF dan WB. Presiden Joko Widodo turut dijadwalkan memberi sambutan. Sementara, Menteri Keuangan Sri Mulyani selaku Ketua DC akan memimpimpin sidang yang dihadiri Menteri Keuangan dari 189 negara.

Adapun Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo akan mewakili 13 negara South East Asia Voting Group (SEAVG) dalam pertemuan IMFC. Selain tiga pertemuan utama, juga diselenggarakan pertemuan resmi antar anggota negara G-7, G-20, G-24, BRICS, pertemuan bilateral dan multilateral, serta berbagai seminar ekonomi dan keuangan.

“Dengan kita menjadi tuan rumah, kita terus melakukan persiapan annual meeting IMF-WB di Bali. Kepada kementerian/lembaga (K/L) dan instansi terkait, kami sudah berikan semua konsep besar pelaksanaannya. Pemerintah Indonesia ingin memanfaatkan peluang ini untuk mempromosikan dan menarik Final Direct Investment (FDI) sebanyak mungkin,” ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan usai rapat koordinasi di Kementerian Keuangan, Selasa (13/6).

Tidak hanya menggarisbawahi isu ekonomi dan keuangan, serangkaian pertemuan juga membahas berbagai topik terkait perkembangan sosial dan isu lain menyangkut kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, perubahan iklim dan kesehatan. Estimasinya, terdapat lebih dari 2.000 pertemuan akan berjalan simultan selama IMF-WB AM 2018 berlangsung.

Melihat besarnya gelaran internasional tersebut, Indonesia telah menyusun program Voyage to Indonesia (VTI) dan paralel/side events. Program VTI yang bertujuan mempromosikan penyelenggaraan lMF-WB AM 2018, mengangkat tema Indonesia sebagai kekuatan ekonomi bereformasi, progresif, berdaya tahan, guna mendukung tercapainya pemerataan yang berkesinambungan.

“Karena ini levelnya mencapai ribuan event dan menjadi pusat perhatian seluruh dunia, tentu ada potensi peserta extend masa tinggalnya di Indonesia. Maka dari itu kita tawarkan berbagai paket wisata. Kemungkinan tidak hanya Bali, namun juga destinasi lain,” imbuh Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Pemerintah saat ini tengah menginventarisir segala kebutuhan dari mulai dari infrastruktur hingga penyelenggaraan acara yang disusun K/L terkait hingga pemerintah daerah.

Seperti diketahui pemerintah mengalokasikan anggaran awal sebesar Rp1 triliun, namun besaran tersebut berpotensi bertambah seiring kebutuhan acara. Bahkan, pembangunan dan perbaikan infrastruktur beberapa destinasi wisata potensial di Bali akan dipercepat.

Meski pemerintah belum bisa memastikan berapa potensi devisa yang masuk ke kantong negara, namun optimisme peningkatan pendapatan bagi pemerintah daerah dan nasional sudah mencuat. Misalnya dari sektor pariwisata di mana Bank of America sudah mereservasi 200 kamar di Hotel Mulia Bali.

“Anggaran ini memang belum total. Kita beri waktu sampai akhir Juni untuk menginventarisasi seluruhnya, baik dari sisi software-nya dan event organizer. Nanti juga dikoordinasikan bagian yang sifatnya logistical seperti airport, perbaikan infrastruktur mencakup jalan dan jembatan, bahkan hotel venue-nya sendiri,” tutur Ani, sapaan akrabnya.

Terkait pelaksanaan program VTI, Bank Indonesia dalam hal ini memiliki peranan yang cukup signifikan dengan didukung K/L dan instansi lainnya. Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menekankan pertemuan IMF-WB AM 2018 terbilang prestisius dan strategis. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya