AMRO: Fundamen Ekonomi Kuat, RI Tahan di Tengah Ketidakpastian Global

RO-Micom
10/6/2017 12:53
AMRO: Fundamen Ekonomi Kuat, RI Tahan di Tengah Ketidakpastian Global
(Ist)

KANTOR Penelitian Makroekonomi ASEAN + 3 (AMRO) melakukan Kunjungan Konsultasi Tahunan ke Indonesia dari 26 Mei sampai 2 Juni 2017. Diskusi berpusat pada berbagai isu mengenai prospek ekonomi, risiko dan kerentanan Indonesia, jangka menengah hingga panjang Prospek pertumbuhan, dan tantangan struktural, dan relevansi langkah-langkah kebijakan.

Misi tersebut dipimpin oleh Ekonom Utama AMRO Dr. Lee Jae Young, dan diikuti oleh Direktur AMRO Dr. Junhong Chang, dan Kepala Ekonom AMRO Dr. Hoe Ee Khor.

"Penilaian awal kami menunjukkan bahwa pertumbuhan pada 2017 diperkirakan sekitar 5,1%, kemungkinan didorong oleh investasi dan ekspor, dan akan terus meningkat di 2018," kata Dr. Lee dalam keterangan resmi yang diterima, Sabtu (10/6).

"Kami memproyeksikan defisit transaksi berjalan menjadi sekitar 1,5% dari PDB pada 2017."

Menurut penilaian tersebut, posisi kebijakan moneter saat ini tetap sesuai dengan inflasi inti yang relatif lemah dan keseimbangan eksternal yang kuat. Meskipun ada kecenderungan kenaikan suku bunga AS, kondisi keuangan di Indonesia cenderung tetap stabil, karena fundamental ekonomi Indonesia yang menguat telah mengurangi risiko arus keluar modal akut.

Selain itu, pemulihan pertumbuhan masih baru lahir dan akan mendapatkan momentum pemulihan lebih lanjut, sementara inflasi inti tetap terjaga dengan baik.

Di bagian depan fiskal, AMRO menyambut baik keberhasilan program amnesti pajak yang memberikan dorongan signifikan terhadap pendapatan tahun lalu, dan pengumpulan pendapatan yang kuat pada kuartal pertama tahun ini.

Namun, misi tersebut mencatat bahwa penerimaan pajak masih relatif lemah dan penting bagi pihak berwenang untuk terus fokus pada langkah-langkah peningkatan pendapatan jangka panjang--seperti memperluas basis pajak, mengurangi pengecualian, dan memperbaiki kepatuhan pajak--untuk memperbesar ruang fiskal lebih lanjut. Hal itu untuk memenuhi pengeluaran infrastruktur yang lebih tinggi.

Sistem perbankan terlihat ehat dengan modal yang tinggi dan profitabilitas yang stabil, namun terus memantau risiko kredit dari bank-bank kecil. Di sisi lain, tingkat kredit bermasalah (NPL) saat ini berpotensi mencatat kenaikan yang terbatas karena beberapa pinjaman yang direstrukturisasi dapat muncul kembali sebagai NPL dengan berakhirnya program restrukturisasi pinjaman dalam waktu dekat.

Pihak berwenang telah membuat langkah penting dalam memfokuskan usaha mereka pada investasi infrastruktur dan reformasi struktural, yang sangat penting untuk meningkatkan potensi pertumbuhan negara tersebut.

Penekanan pemerintah terhadap belanja infrastruktur tidak hanya akan mendukung pertumbuhan jangka pendek namun juga meningkatkan daya saing negara melalui konektivitas yang lebih baik dan biaya logistik yang lebih rendah, yang membuka jalan menuju jalur pertumbuhan yang lebih tinggi.

Apalagi, infrastruktur yang lebih baik, seiring dengan deregulasi dan persaingan yang lebih besar, sebagai hasil serangkaian paket kebijakan ekonomi, akan meningkatkan efisiensi ekonomi dan bantuan dalam mempromosikan pertumbuhan jangka panjang.

Kenaikan peringkat sovereign baru-baru ini oleh S&P ke investment grade merupakan perkembangan yang disambut baik, karena memperkuat kepercayaan investor dan harus menginvestasikan lebih banyak investasi ke Indonesia.

Dalam kunjungan tersebut, tim misi AMRO melakukan serangkaian pertemuan dengan sektor publik, termasuk Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, dan instansi pemerintah lainnya; Sektor swasta; Akademisi; Dan organisasi internasional sebaya, termasuk Dana Moneter Internasional.

AMRO ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak berwenang Indonesia dan rekan-rekan lainnya atas kolaborasi dan bantuan mereka selama misi tersebut.

Kunjungan ke Indonesia telah memperdalam pemahaman AMRO mengenai situasi makroekonomi dan keuangan saat ini, serta isu-isu kritis terkait stabilitas makroekonomi di Indonesia. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya