Blue Bird Bagikan Dividen Rp152,63 Miliar

Adhi M Daryono
09/6/2017 16:03
Blue Bird Bagikan Dividen Rp152,63 Miliar
(Ist)

PERUSAHAAN operator taksi reguler PT Blue Bird Tbk membagikan dividen secara tunai kepada pemengang saham senilai Rp152,63 miliar atau 30,09% dari total laba perusahaan senilai Rp507,3 miliar pada 2016.

Pembagian deviden oleh manajemen Blue Bird kepada pemegang saham ini di tengah turunnya laba perusahaan sebesar 38,4% jika dibandingkan degan laba bersih 2015 yang mencapai Rp824 miliar.

Direktur Utama Blue Bird Purnomo Prawiro mengatakan meski laba tahun lalu menurun cukup dalam, besaran dividen yang dibadikan kepada pemegang saham relatif tidak banyak berkurang, hanya turun 7,5%. Tahun lalu, dividen yang dibagikan senilai Rp165,14 miliar.

Purnomo mengatakan peningkatan dividend pay out ratio dari 20,04% tahun lalu menjadi 30,09% tahun ini sebagai bentuk komitmen perseroan untuk memberi imbal hasil atas investasi pemegang saham.

“Dividen akan kami bagikan kepada pemegang seluruh pemegang saham pada 13 Juli 2017 berdasarkan daftar pemegang saham yang tercatat pada 21 Juni 2017,” kata Purnomo usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Jumat (9/6).

Besaran dividen yang dibagikan per saham pada tahun ini adalah senilai Rp61 per saham, turun dibandingkan tahun lalu yang senilai Rp66 per saham.

RUPST juga menyetujui usulan direksi untuk mengalokasikan Rp10 miliar dari laba 2016 sebagai dana cadangan dan laba selebihnya ditahan untuk ekspansi usaha tahun ini. Sementara Rp344,6 miliar akan digunakan untuk menambah saldo laba perseroan.

Sementara itu, Blue Bird juga mulai memperluas wilayah kerja sama dengan perusahaan aplikasi transportasi Gojek ke lima kota baru setelah Jabodetabek. Hal ini setelah hasil yang memuaskan dari kerja sama yang telah dirintis kedua pihak di Jabodetabek.

Direktur Blue Bird Adrianto Djokosoetono,mengatakan bahwa sejak perseroan mulai bekerja sama dengan Gojek Indonesia, ada peningkatan yang cukup signifikan dari kinerja armada perseroan. Kerja sama tersebut memungkinkan taksi Blue Bird dipesan melalui aplikasi Gojek di segmen Go-Car atau Go-Bluebird.

Menurutnya, ritase atau jumlah pengangkutan penumpang harian oleh armada perseroan meningkat lebih baik dibandingkan tahun lalu ketika popularitas aplikasi transportasi mulai memuncak.

Namun, Adrianto tidak mengungkapkan dengan detail tingkat persentase pertumbuhan ritase dan profit dari hasil kerja sama tersebut karena terikat kesepakatan dengan Gojek.

“Realisasi kerja sama dengan Gojek hasilnya positif, ada peningkatan ritase. Atas dasar itu, kami menambah lima kota lagi yang bekerja sama dengan Gojek,” katanya.

Kelima kota tersebut yakni Surabaya, Semarang, Bandung, Medan dan Makassar.

Di sisi lain, situasi politik yang cukup panas relatif banyak berpengaruh pada dinamika bisnis.

Sementara itu, hadirnya angkutan baru berbasis aplikasi pemesanan daring dengan jumlah yang massif telah merebut pangsa pasar yang selama ini dilayani angkutan umum regular, baik angkutan dengan trayek tetap maupun nontrayek.

Meskipun ada peningkatan ritase, tingkat utilisasi armada perseroan masih belum berubah dibandingkan tahun lalu, yakni masih di kisaran 70%. Menurut Adrianto, situasi tersebut lebih banyak dipengaruhi oleh iklim ekonomi yang memang belum cukup bergairah untuk memacu aktivitas transportasi bisnis masyarakat. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya