Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PENUKARAN uang rupiah pecahan kecil menjelang hari raya Idul fitri dilaksanakan oleh Bank Indonesia bersama total 13 bank yang terdiri dari Bank BUMN dan swasta. Penukaran pecahan baik di kantor cabang ataupun kantor Bank Indonesia yang dimulai sejak 22 Mei lalu, akan berlangsung hingga 16 Juni mendatang.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Sugeng mengatakan menjelang Hari Raya Idul Fitri, kebutuhan uang kartal pecahan kecil meningkat. Dengan keluarnya uang emisi baru pada akhir 2016 lalu, BI perlu melakukan kecukupan peredaran uang yang dibutuhkan masyarakat, sekaligus mempercepat peredaran uang emisi baru.
“Kecukupan uang baik dari emisi lama 2014 maupun emisi baru 2016 yang diedarkan Bank Indonesia dalam menghadapi lebaran lebih dari cukup stok kita posisi kita sekarang hampir Rp200 triliun itu semua pecahan, ujar Sugeng usai berkeliling memantau kegiatan penukaran uang, di Parkiran IRTI Monas, Jakarta, Rabu (7/6).
Menurut Sugeng, BI memprediksi kebutuhan uang tunai pada Lebaran tahun ini sekitar Rp167 triliun, jadi jumlah Rp200 triliun yang disiapkan BI sudah lebih dari cukup. Menurutnya, kebutuhan tersebut lebih tinggi dari tahun lalu yang hanya sekitar Rp146 triliun.
"Dari jumlah Rp 167 triliun, pecahan emisi baru sekitar Rp 70 triliun bisa semuanya emisi batu emisi baru sekitar 70 triliun sisanya dipasok emisi lama," tambahnya.
Ia melanjutkan, kegiatan penukaran uang kecil seperti di lapangan IRTI Monas tersebut menurutnya penting dilakukan tidak hanya tidak hanya di Jakarta saja tetapi juga di seluruh kantor perwakilan wilayah Bank Indonesia.
Dalam kegiatan penukaran pecahan uang yang juga bisa dilakukan oleh kantor cabang perbankan, sekaligus dapat dilakukan pengecekan uang palsu dan penyortiran uang tidak layak edar, serta mana saja uang yang perlu dimusnahkan.
Terdapat 122 titik distribusi yang terdiri dari 45 kantor perwakilan wilayah Bank Indonesia dan 77 kas perbankan yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan demikian, kata Sugeng, seharusnya masyarakat tidak perlu menukarkan pecahan uang melalui calo. Kegiatan penukaran pecahan oleh BI dan Perbankan juga sudah berupaya memitigasi kegiatan percaloan.
“Seseorang menukarkan uang maksimal Rp3,7 juta dan menggunakan KTP. Sehingga bila mereka mau menukar di tempat lain tidak bisa. Ini salah satu upaya. Kami usahakan bagaimana terus mengurangi percaloan, yang seringkali memberi penukaran dengan harga yang lebih mahal. Kami imbau kepada masyarakat untuk melakukan penukaran di kantor cabang bank yang melayani,” tambahnya.
Kepala BI Perwakilan DKI Jakarta Donny Joewono mengatakan kebutuhan Jakarta sekitar 25,5% dari total kebutuhan uang tunal Lebaran atau Rp 42,7 triliun. Sebanyak 13 bank ikut serta sampai 16 Juni mendatang.
Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI Suhaedi menjabarkan penarikan uang dari Bank Indonesia oleh perbankan dari 22 Mei-5 Juni tercatat Rp 26,5 triliun atau 15,69% dari perkiraan total penarikan masa lebaran. Diprediksi puncak penarikan terjadi pada minggu ketiga dan keempat Juni.
“Jumlah tersebut termasuk penarikan dari 77 kas titipan, yang jumlahnya 77. Dari Rp26,5 triliun sebesar Rp22 triliun dari Bank Indonesia dan Rp4,5 triliun ditarik dari kas titipan. Penukaran masyarakat sudah mencapai Rp 195 miliar dan akan terus berlangsung, sampai menjelang lebaran,” tuturnya.
Suhaedi juga menjabarkan, masyarakat bisa membedakan uang asli atau palsu dengan metode 3D dilihat, diraba, diterawang. Setiap nominal mata uang pun, kata Suhaedi, memiliki antara 8-12 unsur pengaman, baik di bahan uang, watermark benang pengaman, hingga proses cetak seperti rectoverso.
“Ada bagian-bagian tertentu yang agak kasar saat diraba. Khusus uang baru letaknya untuk tuna netra ada yang bisa diraba dan agak kasar. Ada beberapa yang bisa berubah warna. Ini yang harus kita lihat,” tukas Suhaedi. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved