Satgas Pangan dan TPID Dinilai Berjalan Efektif

Jessica Sihite
07/6/2017 14:41
Satgas Pangan dan TPID Dinilai Berjalan Efektif
(ANTARA)

INFLASI pada Ramadan tahun ini dipandang lebih terkendali dari tahun-tahun sebelumnya. Satuan tugas (satgas) Pangan yang dipimpin jajaran kepolisian dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dinilai sudah berjalan efektif.

Hal itu disampaikan Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo saat berkunjung ke kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (7/6).

"Saya melihat sangat ada perbaikan. Tim Pengendalian Inflasi Daerah itu efektif. Tapi yang lebih kita hargai adalah adanya Satgas Pangan yang dilakukan oleh kepolisian," ucap Agus.

Tim Satgas Pangan, kata dia, dipandang sudah ikut menjaga kestabilan harga di pasar. Penegakan hukum juga dilakukan, seperti penggerebekan gudang bawang putih di beberapa daerah, salah satunya di Bogor.

Tujuannya, memastikan tidak ada penimbunan pasokan bahan pokok yang disengaja guna mencari untung besar lewat mengerek harga di masa puasa dan Lebaran.

"Ini betul-betul bisa menjaga dan menegakan hukum supaya tidak terjadi kenaikan harga yang tidak perlu. Jadi inisiatif yang dilakukan pemerintah ditambah Satgas Pangan itu baik sekali," tukas Agus.

Di kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengklaim harga dan pasokan semua komoditi bahan pokok masih terkendali. Menurutnya, kebiasaan menaikan harga di saat puasa dan Lebaran harus dihilangkan oleh para spekulan, sehingga masyarakat tetap memperoleh kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau.

"Diawali oleh perintah Bapak Presiden kepada kami untuk menjaga pasokan ketersediaan bahan pokok, lalu harga harus turun dan stabil. Beliau memberikan juga penjelasan kepada kami bahwa sesuatu yang tidak normal selama ini terjadi, tetapi berjalan terus dan berlangsung terus setiap tahun, yaitu kenaikan harga, hanya dinikmati oleh sekelompok orang. Beliau minta itu agar dihilangkan," papar Enggar.

Sementara itu, guna menjaga pasokan saat Lebaran, para pelaku usaha sudah diperintahkan untuk menggelontorkan barang ke berbagai daerah sebelum angkutan barang dilarang beroperasi. Pelarangan operasi angkutan barang di jalan tol sudah ditetapkan sejak H-4 hingga H+3 Lebaran.

Kendati demikian, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S Lukman menyebut pemerintah melalui Kementerian Perhubungan sudah sepakat untuk mendispensasi beberapa barang kebutuhan pokok agar tetap bisa didistribusikan lewat jalur darat saat masa pelarangan operasi. Beberapa di antaranya, tepung terigu, sagu, telur, daging, dan minyak goreng.

Namun, dia juga masih meminta dispensasi untuk air kemasan. Pasalnya, menurut Adhi, permintaan air kemasan saat Lebaran sangat besar dan stok di toko ritel terbatas 2-3 hari.

"Pengalaman kami selama Lebaran selalu kosong. Kami minta dispensasi karena memang truk untuk mengangkut air mineral merupakan truk khusus. Mudah-mudahan disetujui pemerintah," imbuh Adhi. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya