Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
KEMENTERIAN Perdagangan menilai kenaikan harga telur ayam dan daging ayam ras masih dalam level wajar. Kenaikan harga dianggap tidak berbeda jauh dari harga acuan yang ditetapkan pemerintah, yakni daging ayam ras Rp32.000 per kilogram (kg) dan telur ayam ras Rp22.000 per kg.
"Ada sempat sedikit kenaikan, tapi masih wajar, yakni telur ayam dan daging ayam. Sekarang kan sudah mulai turun," ucap Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di Gedung DPR, Jakarta, Senin (5/6) malam.
Menurutnya, selama ini kenaikan harga pangan di bulan Ramadan dianggap sudah hal yang biasa. Namun, dia mengusahakan harga berbagai kebutuhan pokok bisa terus stabil hingga melewati Lebaran.
"Sesuatu yang tidak normal berjalan terus sudah dianggap biasa. Mari kita buatkan ini menjadi tidak biasa," tukasnya.
Adapun telur ayam dan daging ayam ras telah menyumbang inflasi Mei 2017 yang tercatat sebesar 0,39%. Telur ayam menyumbang inflasi sebesar 0,05% dan daging ayam ras 0,04% karena naiknya harga dua komoditas pangan tersebut.
Senada, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Tjahya Widayanti menyebut kenaikan harga itu masih wajar. Dia menilai saat ini para peternak baru menikmati keuntungan karena pada bulan-bulan sebelumnya terjadi tekanan harga di tingkat peternak.
"Kemendag akan terus memonitor perkembangan kondisi pasokan dan perkembangan harga daging dan telur ayam jangan sampai harga melonjak lebih tinggi, sehingga merugikan konsumen," ucapnya.
Sementara itu, Perum Bulog memastikan pasokan daging beku selama Ramadan akan tercukupi. Saat ini, stok daging beku kerbau milik Bulog ada sebanyak 33.800 ton dan daging sapi beku sebanyak 241 ton.
Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan pihaknya akan menghabiskan stok daging sapi hingga Lebaran nanti. Setelah itu, BUMN pangan tersebut tidak akan kembali menyetok daging sapi beku dari Australia.
"Stok kita daging sapi 241 ton dan akan kita habiskan di Ramadhan. Nggak akan nambah soalnya daging sapi lagi naik harganya sekarang dari Australia. Selain itu, swasta kan juga dibuka (untuk mengimpor daging sapi). Jadi biarkan swasta saja," ucap Djarot.
Bulog juga akan menahan realisasi izin impor daging kerbau terlebih dahulu hingga Lebaran berakhir. Pada bulan lalu, penjualan daging kerbau Bulog sebanyak 7 ribu ton dan diperkirakan naik sekitar 10%-15% pada bulan Ramadhan. Dengan begitu, menurut Djarot, penjualan daging kerbau hingga akhir Lebaran akan mencapai 15 ribu ton dan sisa stok sebanyak 18 ribu ton.
"Artinya, masih cukup dan kami bisa tahan untuk tidak merealisasikan izin impor," imbuhnya. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved