Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
HARGA cabai yang terus turun sedari awal puasa Ramadan membuat petani menjerit. Saat ini, harga cabai merah di pasar-pasar tradisional Sumatra Barat, Rp10 hingga Rp 18 ribu per kilogram.
Bukan hanya cabai, harga bawang yang terjun bebas dalam sebulan terakhir, semakin menambah buram petani. Bahkan, beberapa petani bawang dari sentral bawang di Alahan Panjang, beberapa hari lalu, mengadu ke Menteri Pertanian di Jakarta.
Soal cabai, salah seorang petani bernama Arman Bendang mengatakan, harga cabai saat ini Rp.10 - Rp 12 ribu per kg. Dia mengatakan turunnya harga cabai karena banyaknya masuk cabai lain ke pasar Sumatra Barat.
Sementara Wir, seorang petani cabai di Tunggul Hitam, Padang, beruntung masih bisa menjual harga cabai diatas harga yang dikatakan Arman. Kualitas cabai yang tergolong super, Wir hari ini menjual Rp.18 ribu per kg. Namun dia mengaku, harga demikian tidak menguntungkan. Pasalnya biaya produksi cukup tinggi.
"Rp.18 ribu per kg itu hanya pulang modal. Dapat upah kerja kita, tapi tidak ada labanya," tandas Wir. Dia menambahkan, saat ini pasar Sumatra Barat diserbu cabai dari Medan, Kerinci, dan Jawa, sehingga harga cabai menjadi turun. Dia memperkirakan, harga ini akan bertahan hingga lebaran nanti.
Sementara itu, beberapa waktu lalu pedagang bawang merah pergi ke Jakarta untuk bertemu Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Mereka mengadu soal harga yang tidak berpihak pada petani.
Perwakilan petani bawang merah dari Alahan Panjang Hafis mengatakan bersama rekannya, Edwar, telah bertemu Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, yang difasilitasi anggota DPD-RI asal Sumbar Nofi Candra, kemarin.
Dia mengaku mengadu soal harga bawang merah Solok yang anjlok, karena ketika Menteri Pertanian berkunjung ke Kabupaten Solok pada Desember 2016 lalu, telah memotivasi petani untuk mengerakkan budidaya bawang merah.
"Pak Menteri ketika itu bahkan mencanangkan Kabupaten Solok sebagai lumbung Bawang untuk wilayah Sumatera. Sejak itu animo masyarakat menanam bawang semakin tinggi. Bahkan tumbuh eforia," jelasnya.(OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved