Produksi padi Dinilai Turun, Harga Gabah Merangkak Naik

Jessica Sihite
02/6/2017 13:47
Produksi padi Dinilai Turun, Harga Gabah Merangkak Naik
(ANTARA)

BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat harga gabah di tingkat petani dan penggilingan mulai merangkak naik pada Mei 2017 jika dibandingkan dengan April 2017. Kenaikan itu disebabkan oleh produksi padi yang mulai menurun.

Kepala BPS Suhariyanto menyebut harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani naik 4,1% menjadi Rp4.485 per kilogram (kg) harga gabah kering giling (GKG) naik 5,96% menjadi Rp5.531 per kg. Sementara itu, di tingkat penggilingan harga GKP naik 4,09% menjadi Rp4.570 per kg dan GKG naik 5,82% menjadi Rp5.622 per kg.

"Harga gabah di petani dan penggilingan mulai naik karena mulai ada penurunan produksi padi," ucap Suhariyanto di Jakarta, Jumat (2/6).

Kenaikan itu membuat harga beras medium di penggilingan naik 1,58% menjadi Rp8.790 per kg pada Mei 2017. Beras premium juga tercatat naik 1,2% menjadi Rp9.436 per kg. Sementara itu, beras kualitas rendah mengalami kenaikan tipis 0,82% menjadi Rp8.374 per kg.

Meski demikian, kenaikan harga tersebut tidak terlalu berdampak pada konsumen. Suhariyanto membeberkan harga beras grosir hanya naik 0,14% pada Mei 2017 bila dibandingkan dengan April 2017. Harga beras eceran pun tercatat naik 0,17%.

"Ini yang menggembirakan. Petani pendapatannya naik karena harga naik, tapi harga di konsumen tetap terjaga," tukasnya.

Adapun, menurutnya, kenaikan harga gabah di tingkat petani membuat nilai tukar petani (NTP) naik 0,14% menjadi 100,15 pada Mei 2017. NTP tanaman pangan naik 0,85% dari 95,91 menjadi 96,73.

"NTP tanaman pangan naik ini karena harga gabah yang naik tadi. Mayoritas sektor pertanian naik karena harga-harga yang naik. Kalau, NTP perkebunan turun 0,68% karena disumbang penurunan harga kelapa sawit, karet, dan kokoa," imbuh Suhariyanto. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya