Pemerintah Pastikan Stok dan Harga Pangan Masih Aman

Andhika Prasetyo
01/6/2017 10:21
Pemerintah Pastikan Stok dan Harga Pangan Masih Aman
(ANTARA/YULIUS SATRIA WIJAYA)

MENJELANG satu pekan di masa Ramadan, pemerintah memastikan persediaan dan harga kebutuhan pangan pokok dalam kondisi aman dan terkendali.

"Sampai saat ini semua terkendali dengan baik, dari sisi stok maupun harga," ujar Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (31/5).

Ia mengungkapkan beberapa komoditas pokok yang kerap mengalami lonjakan harga di musim Ramadan dan lebaran seperti gula, minyak goreng dan daging saat ini terpantau stabil.

"Harga gula pasir di konsumen Rp12.500 per kilogram (kg), tidak naik. Minyak goreng kita sepakat dengan kemasan sederhana Rp11.000 per liter. Daging kerbau beku Rp80.000 per kg," tuturnya.

Khusus untuk gula pasir, Enggar mengaku saat ini memang masih ada perbedaan harga di beberapa wilayah di Indonesia.

"Masyarakat bisa memilih untuk membeli di pasar ritel modern karena di sana tidak boleh lebih dari Rp12.500 per kg. Sekarang Perum Bulog juga terus berupaya menggelontorkan stok mereka yang mencapai 360 ribu ton. Itu dikirim ke daerah-daerah yang jauh seperti di Papua dan perbatasan sehingga harga normal tidak hanya di Jawa tetapi juga di semua daerah," tuturnya.

Keberhasilan menjaga stabilitas pasokan dan harga, ucapnya, tidak terlepas dari peran Satuan Tugas (Satgas) Pangan yang telah melakukan pengawasan ketat terhadap persoalan pangan.

"Sebelumnya ada upaya kelompok yang menahan stok, spekulatif namanya. Tetapi sekarang, dengan adanya satgas yang terus melakukan pengecekan, semuanya terkendali," lanjutnya.

Kendati demikian, capaian apik saat ini masih harus terus dievaluasi karena masih terdapat beberapa hal yang belum berjalan dengan baik. Kenaikan harga bawang putih beberapa waktu lalu, sebut Enggar, adalah salah satu contohnya.

"Kemarin ada gejolak, kenaikan harga bawang putih. Kemudian intervensi dilakukan sehingga kenaikan tidak terlalu tajam," ucapnya.

Tidak ingin terus terulang, Kemendag pun segera mengeluarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 20 Tahun 2017 terkait Pendaftaran Pelaku Distributor Barang Kebutuhan Pokok.

"Sekarang para importir telah mendaftarkan posisi stok mereka dan segera melepas barang ke pasar. Mereka juga melaporkan rencana pemasukan bawang putih, mulai dari waktu, jumlah dan kemana barang itu didistribusikan," terang Enggar.

Dengan adanya regulasi tersebut, persediaan bawang putih dipastikan akan terus meningkat. Dari 26 importir yang telah mendaftar, tercatat ada tambahan 16 ribu ton bawang putih yang siap digelontorkan ke pasar.

"Ini di luar dari 9 ribu ton yang sudah masuk pada periode awal. Total sekarang 25 ribu ton dan ini akan diarahkan ke semua daerah," tegasnya. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya