Tarik Investasi Timur Tengah, Pemerintah Upayakan Perlindungan Investasi

Fetry Wuryasti
30/5/2017 18:54
Tarik Investasi Timur Tengah, Pemerintah Upayakan Perlindungan Investasi
(Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong. MI/Galih Pradipta)

KEPALA Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Trikasih Lembong mengatakan akan ada beberapa tindak lanjut dari kerja sama investasi antara Indonesia dan Timur Tengah, setelah kunjungan Presiden ke Riyadh, Arab Saudi, untuk acara Arab Islamic American Summit 2017.

“Sebagai contoh, sebetulnya beberapa pemerintah negara-negara sana sudah mengajukan rancangan perjanjian perlindungan investasi sejak 2012 dan itu sampai sekarang belum ditindaklanjut, sehingga pemerintah mau tuntaskan segera. Jadi perjanjian antar pemerintah tentang perlindungan investasi,” ujarnya usai rakor di Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (30/5).

Perlindungannya investasi yang dimaksud antara lain ialah sengketa investasi, kemudian klarifikasi bahwa memang tidak ada ekspropriasi penyitaan investasi oleh negara.

“Kemarin dalam sidang kabinet paripurna Presiden sudah kasih arahan untuk segera dituntaskan, perkiraan saya dalam sebulan dua bulan ini.

Tindak lanjutnya, kata Lembong, berupa bilateral investment treaty, di sektor pariwisata, energi dan perumahan dengan harga terjangkau. Nantinya, kerja sama investasi antar kedua negara tidak hanya kerja sama antara pemerintah, tetapi juga antar pengusaha.

“Sebenenrnya B to B lumayan banyak, UEA itu sebenarnya sudah berinvestasi tapi melalui negara ketiga atau melalui fund manager. Yang kita incar adalah investasi direct seperti yang didapat Malaysia, Thailand dan lainnya,” tukas Lembong. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya