Temui Darmin, Parlemen Eropa Sadari Kesalahpahaman Pandangan tentang Sawit Indonesia

Suci Sedya Utami
24/5/2017 19:00
Temui Darmin, Parlemen Eropa Sadari Kesalahpahaman Pandangan tentang Sawit Indonesia
(ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

INDONESIA kedatangan delegasi dari Parlemen Eropa untuk bidang perdagangan internasional (INTA). Hari ini, perwakilan INTA menyambangi kantor Menko Perekonomian Darmin Nasution.

Darmin mengatakan, pertemuan membicarakan banyak hal mengenai hubungan Indonesia-Uni Eropa. Pembicaraan bukan hanya soal kelapa sawit, namun juga perdagangan dalam arti luas dan investasi.

"Walaupun memang paling banyak kita bicarakan adalah soal minyak kelapa sawit," kata Darmin di kantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Kamis (24/5).

Revolusi Parlemen Uni Eropa memang menyuarakan secara keras mengenai hasil produk dari kelapa sawit Indonesia. Pengolahan perkebunan kelapa sawit di dalam negeri dianggap sumber kerusakan lingkungan hidup. Oleh karenanya produknya dilarang masuk ke wilayah kawasan Eropa.

Darmin mengatakan, persoalan lingkungan terlalu sederhana jika dikaitkan dengan satu komoditas. Banyak faktor yang mempengaruhi lingkungan, bukan hanya karena sawit. Mantan Gubernur Bank Indonesia ini meminta Parlemen Uni Eropa melihat dari sisi yang lebih luas.

Dia mengungkapkan, dari pertemuan tadi, pernyataan perwakilan Parlemen Eropa juga mengisyaratkan bahwa mereka menyadari ada kesalahpahaman selama ini.

"Sebetulnya hanya kita dan Malaysia (yang diperhatikan Eropa), tapi lebih banyak menyalahkan kita jadi dia datang ke sini sebagai bagian diplomasi, dialog saling meyakinkan," jelas dia.

Dalam kesempatan yang sama, perwakilan Parlemen Eropa Sajjad H Karim mengakui Indonesia merupakan negara yang sangat penting bagi Uni Eropa dan hubungan antarkeduanya sangat kuat.

Kedatangan Parlemen Uni Eropa ke Indonesia bisa menjadi landasan untuk mendorong penyelesaian perundingan Kesepakatan Kerjasama Ekonomi Komperhensif (CEPA) Uni Eropa dengan Indonesia.

"Cukup jelas kami ke sini, ada beberapa kesalahpahaman dalam skala luas dalam pandangan Uni Eropa mengenai industri kelapa sawit. Kami berharap kunjungan parlemen ke kebun kemarin dan pertemuan hari ini bisa membangun perspektif baru," tutur Sajjad.

Sebelum bertemu Darmin, perwakilan Parlemen Eropa terlebih dulu berkunjung ke Kantor Gubernur Riau pada 21 Mei 2017 untuk membahas mengenai perkembangan kelapa sawit di Riau. Dilanjutkan kunjungan ke perkebunan kelapa sawit pada 22 Mei 2017 dan kunjungan ke DPR pada 23 Mei 2017.

"Kami merasa pertemuan ini bisa mendorong pembahasan politik yang lebih dinamis terkait negosiasi CEPA, karena ini bisa menjadi win-win solution bagi Uni Eropa dengan Indonesia," jelas dia. (MTVN/OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya