BI: Ekonomi Perlu Tumbuh Lebih dari 7%

Antara
24/5/2017 14:51
BI: Ekonomi Perlu Tumbuh Lebih dari 7%
(ANTARA/MUHAMMAD ADIMAJA)

GUBERNUR Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan pertumbuhan ekonomi 5% belum cukup untuk menyejahterakan rakyat Indonesia, melainkan ekonomi perlu diakselerasi hingga tumbuh melebihi 7%.

"Kami tahu untuk kesejahteraan rakyat Indonesia lima persen tidak cukup, perlu tumbuh di atas 7%. Perlu ada upaya bersama reformasi
struktural, baik fiskal, moneter, dan sektor keuangan," kata Agus di Jakarta, Rabu (24/5) saat meluncurkan buku Kajian Stabilitas Keuangan (KSK).

Menurut Agus, upaya mencapai pertumbuhan ekonomi di atas tujuh persen juga harus dibarengi dengan upaya menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Hal itu agar perekonomian dapat tumbuh tinggi, sekaligus berkualitas dan juga berkelanjutan.

"Kalau ingin tumbuh pastikan kuat, sehat, dan sustainable (berkelanjutan). Pertumbuhan ekonomi yang sehat tidak bisa dicapai kalau tidak ada stabilitas makroprudensial dan sistem keuangan," ujar dia.

Saat ini, kata Agus, stabilitas perekonomian Indonesia terjaga. Namun, kewaspadaan tetap perlu ditingkatkan karena tantangan dan ketidakpastian global masih akan membayangi Indonesia.

Agus mengatakan Bank Sentral telah mengantisipasi tekanan ekonomi global dengan memperkuat kebijakan makroprudensial dengan beberapa strategi seperti memperkuat pengawasan dan mengidentifikasi sumber tekanan sejak awal.

Kemudian, BI juga melakukan identifikasi dan memantau risiko sistemik dengan menggunakan mekanisme balance of system risk.

Strategi kedua, kata Agus, yakni memperkuat manajemen krisis dengan indikator sistem keuangan dan hasil pengawasan sistem keuangan. Ketiga, mendukung upaya pendalaman pasar keuangan untuk memperkuat sistem keuangan terhadap guncangan.

"Keempat, memperluas komunikasi dan koordinasi dengan Komite Stabilitas Sistem Keuagan (KSSK) dan konsultasi terus dengan DPR untuk bauran kebijakan," kata Agus. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya