Pertamina Terapkan Sistem Jemput Bola

Tesa Oktiana Surbakti
23/5/2017 08:00
Pertamina Terapkan Sistem Jemput Bola
(ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

UNTUK mengantisipasi kebutuhan masyarakat terhadap bahan bakar mi­nyak (BBM) selama mudik Lebaran, PT Pertamina (persero) menyiapkan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dengan skema mobile atau jemput bola.

“Jadi untuk antisipasi seperti tahun lalu yang kejadian tidak kita duga, akhirnya kita tempuh dengan moda jemput bola pakai motor guna mengantarkan bahan bakar,” kata Direktur Pemasaran Pertamina Muchamad Iskandar di Kantor Pertamina, Jakarta, kemarin.

Menurut dia, langkah itu ditempuh karena pengiriman melalui truk tanker sulit dilakukan jika kondisi lalu lintas sudah macet total.

Titik-titik di Jawa Tengah seperti Brebes, Batang, dan Cikampek menjadi prioritas penjagaan distribusi mobile mengingat pengalaman pada tahun lalu.

Pertamina, kata dia, juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan, Jasa Marga, dan aparat kepolisian untuk membantu proses distribusi BBM.

Selain metode jemput bola, upaya lain yang dilakukan Pertamina dalam menanggulangi distribusi BBM ialah mendirikan pos-pos BBM darurat di pinggir jalan. Sementara itu, rest area yang tidak memiliki SPBU akan dipasang sementara untuk pengisian. Selain itu, pos polisi dan pemberhentian layanan umum seperti posko mudik di beberapa titik akan disediakan BBM kemasan.

“Kami memang antisipasi lebih ke daerah Jawa Tengah karena (tolnya) sudah nyambung lagi sampai Batang. Harapannya di Batang sudah ada alternatif. Walaupun belum jadi, akan dibuka alternatif untuk mengurangi sehingga titik itu juga harus disiapkan SPBU darurat.”

Perkiraan konsumsi
Area Manager Communication & Relations JBB Marketing Operation Region (MOR) III PT Pertamina Yudy Nugraha memperkirakan puncak arus mudik terjadi pada 23-24 Juni, sedangkan puncak arus balik pada 1-2 Juli 2017.

Menurut dia, selama periode masa mudik (H-7 sampai H+7), konsumsi rata-rata premium diperkirakan naik 3% di atas penyaluran normal yaitu sekitar 8.937 kiloliter/hari, Perta Group naik 15% menjadi 19.953 kl/hari, solar diperkirakan turun menjadi 51% atau sekitar 4.314 kl/hari, sedangkan elpiji diperkirakan naik 14% menjadi 6.778 mt/hari.

“Pertamina sudah mengantisipasi kenaikan pasokan tersebut dengan menambah alokasi dari penyaluran normal, serta berbagai persiapan lainnya,” jelasnya dalam media gathering MOR III, di kawasan Pantai Anyer, Banten, Kamis (18/5) lalu.

Terkait dengan persiapan arus mudik Lebaran itu, terang Yudy, Pertamina MOR III telah membentuk satuan tugas yang memantau penya­luran setiap hari dengan sistem kompu­terisasi, yakni sistem informasi manajemen supply and distribution (SIMSND), menambah armada mobil tangki dan waktu o­perasionalnya, serta menyediakan produk BBM dalam kemasan yaitu pertamax dan Pertamina dex.

Untuk kebutuhan BBM selama musim mudik Lebaran di kawasan Indonesia Timur, menurut Iskandar, pihaknya bakal menambah mobil tangki dan kapal tanker berikut awak mobil tangki.

Perseroan juga meningkatkan stok BBM seiring dengan proyeksi naiknya konsumsi selama Ramadan. “Level ketahanan stok itu merupakan gambaran per 21 Mei 2017 akan terus kita jaga sampai pasca-Lebaran agar stok kita aman,” tegasnya. (Dik/ant/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Oka Saputra
Berita Lainnya