Target Investasi Naik Jadi 8%

Jessica Sihite
23/5/2017 08:00
Target Investasi Naik Jadi 8%
(Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo memberikan keterangan pers. -- ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)

PEMERINTAH optimistis target pertumbuhan ekonomi 6,1% pada tahun depan dapat tercapai. Hal itu merupakan imbas dari penaikan peringkat Indonesia oleh Standard and Poor’s (S&P) yang menyebabkan arus investasi akan deras mengalir ke Indonesia.

Demikian dikemukan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo.

“Yang jadi fokus tahun ini ialah investasi. Saat ini pertumbuhan investasi masih 4% hingga 5%. Itu masih tidak cukup. Kita mau dorong ke arah 7% hingga 8% untuk bisa mempercepat pertumbuhan tadi,” ujar Bambang di Jakarta, kemarin.

Menurut Bambang, kenaikan target pertumbuhan tersebut merupakan perintah Presiden Joko Widodo. Presiden menginginkan seluruh pihak tidak hanya mengikuti perubahan ekonomi global.

Peringkat layak investasi, lanjutnya, membuat peluang pemerintah mencari investasi asing dari surat utang negara (SUN) lebih terbuka lebar.

“SUN kita bisa lebih kompetitif dan yang paling penting, biaya bunga menjadi turun. Banyak lembaga yang memiliki uang hanya mau beli SUN kalau tiga rating itu sudah layak investasi,” imbuhnya.

BI menyebutkan peningkatan rating akan berdampak pada rendahnya cost of borrowing atau bunga pinjaman luar negeri kepada Indonesia.

“Kita juga memahami nanti cost of borrowing di Indonesia akan rendah karena selama ini kita mempunyai utang. Kita juga bisa memperoleh repricing lebih baik dan membuat fiskal kita lebih ringan,” ujar Gubernur BI Agus Martowardojo.

Gairahkan industri
Lebih lanjut, Agus mengatakan aliran investasi dari luar negeri secara langsung pun akan bertambah besar. Agus berharap investasi tersebut bisa memacu pertumbuhan industriali-sasi dan manufaktur yang berorientasi pada ekspor.

“Kita harapkan foreign direct investment (FDI) yang bisa mengisi bagian dari sektor industri yang belum cukup terisi dengan investasi di bidang industri untuk melengkapi pohon industri di Indonesia,” jelas Agus.
FDI yang masuk ini, lanjutnya, bisa menambah lapangan pekerjaan yang baru.

Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi mengatakan kenaikan rating itu akan meningkatkan kepercayaan investor asing kepada Indonesia. “Kalau rating Indonesia membaik, dari kacamata investor country risk akan menjadi kecil,” ujar Amien di Sumatra Selatan, Minggu (21/5).

engan demikian, lanjut Amien, dalam ­hitungan cost of investment bagi investor, risiko akan semakin mengecil sehingga turut mengurangi biaya modal mereka.

“Artinya investasi di Indonesia lebih prospektif jika dibandingkan dengan sebelumnya. Kalau cost capitalnya lebih kecil, lebih menarik bagi investor,” tukasnya. (Adi/Try/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Oka Saputra
Berita Lainnya